Viral Bayi 13 Bulan Memar Hingga Kebiruan Usai Kerokan, Bermanfaat atau Justru Bahaya?

Bayi 13 bulan dikerok oleh pengasuhnya
Sumber :
  • TikTok @tia.rochman

VIVA Lifestyle – Sungguh malang nasib seorang bayi berusia 13 bulan. Kondisi bayi itu viral usai tubuhnya terlihat memprihatinkan akibat bekas kerokan di punggungnya yang sangat merah hingga hampir kebiruan oleh pengasuhnya tanpa pengetahuan sang ibu.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Video tersebut diunggah oleh akun bernama @tia.rochman di TikTok yang mengkhawatirkan sang anak usai melihat kerokan di tubuhnya. Pasalnya, sang pengasuh melakukannya tanpa sepengetahuannya. Ibu dari bayi tersebut juga baru mengetahui anaknya dikerok setelah ia pulang kerja. Scroll untuk info selengkapnya.

"Pas aku baru sampe rumah habis pulang kerja, bibi (susnya Ibrahim) langsung bilang gini "Bu maaf ya Bu, Baim saya kerokin",” tulis keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip Senin, 18 September 2023. 

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Lantas, apa sebenarnya kerokan? Adakah manfaatnya? Apa bahayanya bila terlalu sering kerokan?

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Dikutip laman Medical News Today, kerokan juga dikenal sebagai salah satu terapi tradisional China yang disebut Gua Sha. Terapi ini bertujuan untuk menggerakkan energi yang disebut qi atau chi ke seluruh tubuh. Perawatannya melibatkan penggunaan alat untuk menggosok kulit dengan gerakan yang panjang, memberikan tekanan yang cukup hingga menimbulkan memar ringan.

Gua sha dapat membantu memecah jaringan parut dan jaringan ikat, sehingga meningkatkan pergerakan sendi. Perawatan ini tidak menimbulkan efek samping yang serius, namun tidak cocok bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu serta anak-anak.

Apa itu kerokan?

Gua sha atau kerokan adalah praktik menggunakan alat seperti koin untuk memberikan tekanan dan mengikis kulit untuk menghilangkan rasa sakit dan ketegangan. Tindakan ini menyebabkan memar ringan, yang sering muncul berupa bintik ungu atau merah yang dikenal dengan petechiae atau sha.

Nama gua sha, diucapkan gwahshah, berasal dari kata China yang berarti mengikis. Ini juga bisa disebut mengikis kulit, menyendok, atau coining.

Menurut pengobatan tradisional Tiongkok, qi atau chi adalah energi yang mengalir ke seluruh tubuh. Banyak orang percaya bahwa qi seseorang harus seimbang dan mengalir dengan bebas untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraannya.

Kerokan di leher.

Photo :
  • http://cetronews.blogspot.com/

Orang juga percaya bahwa qi dapat tersumbat sehingga menyebabkan nyeri atau ketegangan pada otot dan persendian. Gua sha bertujuan untuk menggerakkan energi yang tersumbat ini untuk menghilangkan rasa sakit atau kaku.

Pengobatan tradisional Asia Timur juga memandang stasis atau stagnasi darah sebagai penyebab rasa sakit dan penyakit. Tujuan lain dari gua sha adalah untuk memindahkan darah yang terkumpul atau stagnan untuk meredakan gejala.

Beberapa fisioterapis menggunakan versi teknik yang dikenal sebagai mobilisasi jaringan lunak berbantuan instrumen (IASTM). Menggunakan alat alih-alih tangan selama pemijatan memungkinkan fisioterapis memberikan lebih banyak tekanan.

Manfaat Kerokan atau Gua Sha

Pada wanita ditemukan bahwa gejala perimenopause, seperti berkeringat, insomnia, dan sakit kepala, berkurang setelah gua sha.

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa gua sha meningkatkan jangkauan gerakan dan mengurangi rasa sakit pada orang yang sering menggunakan komputer dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menjalani pengobatan.

Dalam sebuah penelitian tahun 2017, atlet angkat besi yang menjalani gua sha merasa bahwa mengangkat beban membutuhkan lebih sedikit usaha setelah perawatan. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa pengobatan tersebut mempercepat pemulihan otot.

ilustrasi otot

Photo :

Orang dewasa lanjut usia yang menderita sakit punggung diobati dengan gua sha atau kompres panas. Kedua pengobatan tersebut meredakan gejala dengan sama baik, namun efek gua sha bertahan lebih lama.

Setelah seminggu, mereka yang menerima pengobatan gua sha melaporkan fleksibilitas yang lebih besar dan nyeri punggung yang lebih sedikit dibandingkan kelompok lainnya.

Efek samping dan risiko

Namun, Gua sha menyebabkan pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit yang disebut kapiler pecah. Hal ini menciptakan memar khas berwarna merah atau ungu, yang dikenal sebagai sha.

Memar biasanya membutuhkan waktu beberapa hari atau seminggu untuk sembuh dan terasa nyeri saat proses penyembuhan. Orang dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen, untuk membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan.

Seseorang harus melindungi area yang memar dan berhati-hati agar tidak menggoresnya. Menerapkan kompres es dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan nyeri.

Pada praktiknya, Gua sha tidak boleh merusak kulit selama perawatan. Namun ada risiko hal itu bisa terjadi. Kulit yang rusak meningkatkan kemungkinan infeksi, jadi pada dasarnya praktik gua sha harus selalu mensterilkan peralatannya di antara perawatan.

Gua sha tidak cocok untuk semua orang. Orang-orang yang tidak boleh dilakukan gua sha salah satunya yang memiliki kondisi medis yang memengaruhi kulit atau pembuluh darah yang mudah berdarah.

Selain itu, pasien yang meminum obat untuk mengencerkan darahnya, yang menderita trombosis vena dalam yang mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh total. Gua sha juga tak dianjurkan pada pasien yang memiliki implan, seperti alat pacu jantung atau defibrilator internal.

Kerokan tidak seharusnya menyakitkan, namun gua sha biasanya menimbulkan memar, yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang. Memar ini seharusnya akan sembuh dalam beberapa hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya