Dr Djaja Surya Atmadja Sebut Sianida Juga Terdapat di Rokok

Dokter Djaja
Sumber :
  • YouTube dr. Richard Lee, MARS

JAKARTA – Pembicaraan mengenai sianida kembali jadi sorotan pengguna media sosial usai perilisan dokumenter Netflix, Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso pada akhir September lalu.

Bergerak Cepat, Bea Cukai Kudus Kembali Temukan Dua Bangunan Tempat Produksi Rokok Ilegal

Seperti diketahui, pada 2016 publik dihebohkan dengan kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang disebut meninggal dunia setelah meminum kopi vietnam yang diberi sianida oleh Jessica Wongso.

Sidang kasus pembunuhan dengan kopi bersianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Photo :
  • ANTARA / Akbar Nugroho Gumay
Pengakuan Chandrika Chika ke Ibunya: Gak Tau Vape yang Dihisap Ada Narkobanya

Sianida adalah zat kimia yang sangat beracun dan berbahaya yang bisa menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan dan saraf. Menariknya, sianida ternyata juga ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ahli Patologi Forensik DNA, dr. Djaja Surya Atmadja menjelaskan salah satuya sianida bisa ditemukan di rokok.

"Orang yang merokok, (rokok) itu ada sianida," kata Djaja mengutip tayangan YouTube Feni Rose Official.

Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal di Jember dan Banyuwangi

Lebih lanjut diungkap Djaja bahwa di dalam asap rokok ada 300 bahan berbahaya dan, sianida ada di dalamnya. 

"Sianidanya ada di liur. Saya waktu itu pernah melakukan penelitian di klinik berhenti merokok. Penelitian untuk mendeteksi orang berbohong dia merokok atau tidak," jelasnya. "Kalau baru kan kita bisa cium kalau sudah berapa hari, tes di lidah biru itu tanda," lanjutnya.

Selain rokok, sianida juga ditemukan di daun singkong. Sianida di singkong ini bisa dilihat dari perubahan warnanya ketika lama didiamkan.

"Kalau punya singkong kalau didiemin lama-lama hijau, lama-lama jadi biru itu tidak boleh dimakan. Karena itu ada sianida, disebut asam biru HCN. Kalau gitu sudah tidak bisa dimakan," jelas Djaja.

Dokter Djaja

Photo :
  • YouTube dr. Richard Lee, MARS

Meski begitu, singkong tersebut masih bisa diolah dan dikonsumsi dengan cara direndam dengan air mengalir.

"Makan singkong biru-biru, singkong diiris tipis-tipis, direndem air mengalir. Itu sianida bisa hilang," ujarnya.

Selain rokok dan daun singkong, Djaja mengungkap bahwa sianida juga bisa ditemukan di biji apel hingga aprikot.

"Dulu ada anak kecil dan peri jahat kasih biji apel, nah biji apel itu ada sianidanya. Makan aprikot ada sianida. Artinya di seluruh badan, lingkungan kita banyak sianida," jelasnya. 

Tapi, lanjut Djaja, tubuh manusia sudah dianugerahi Tuhan dengan kemampuan detoksifikasi. Jadi ketika sianida masuk melalui kulit, napas, usus, lambung kemudian dibersihkan atau didetoks di liver. 

"Di liver ada enzim rodanase. Rodanase menambahkan S ke sianida jadi CNS ada di dalam liver masuk darah dibuang ke kencing, di liur. Artinya tanda orang keracunan sianida ketemu di dalam lambung, darah, dan hasil pemecahan. Misal di lambung enggak ada tapi di darah di liver di kencing enggak ada," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya