Berkaca dari Kasus Mirna Salihin, Benarkah Keracunan Sianida Bikin Mulut Berbusa?

Sidang kasus pembunuhan dengan kopi bersianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA / Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA – Kasus kematian Wayan Mirna Salihin usai meminum kopi vietnam yang diberi sianida kembali menjadi sorotan publik. Kejadian yang terjadi di 2016 ini kembali ramai dibahas menyusul perilisan film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di akhir September lalu.

Kasus Konten Bohong dr Richard Lee: Hotman Paris Ungkap Fakta Mencengangkan!

Kembali ramainya kasus tersebut, membuat ahli forensik dr. Djaja Surya Atmadja ikut tersorot. Dia menjadi salah satu saksi ahli sianida yang dihadirkan dalam sidang dari pihak Jessica Wongso.

Ahli forensik dr. Djaja Surya Atmadja dan dr Richard Lee

Photo :
  • Tangkapan layar
Sempat Ungkap Kliniknya Kemalingan Ternyata Hoax, dr. Richard Lee Dilaporkan ke Polisi

Dokter Djaja belum lama ini diundang dr. Richard Lee untuk berbincang mengenai kasus 7 tahun lalu itu. Salah satu yang menarik adalah terkait dengan kondisi Mirna yang sempat mengalami kejang dan mulut berbusa. Kondisi tersebut diungkap rekan Mirna, Hani.

"Mirna langsung bersandar ke kursi dan kepala mengadah ke atas. Setelah itu, Mirna mulai mengejang bersamaan dengan mulut yang mengeluarkan busa," kata Hani saat melakukan pra rekonstruksi 2016 lalu.

5 Jenis Ular Kobra dengan Racun Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya dari Jawa

Kondisi mulut berbusa akibat sianida ini juga dikaitkan dengan adegan Detective Conan dan membuat Richard Lee penasaran. Apa benar orang yang keracunan sianida akan mengeluarkan busa dari mulutnya?

"Kalau dia masuknya langsung dalam dosis besar enggak sempet, karena efek busa terjadi karena efek kocok. Dia sesak nafas karena oksigen banyak di darah tapi jaringan kurang oksigen," jelas dr. Djaja melansir tayangan YouTube dr. Richard Lee.

Dia juga menjelaskan bagaimana reaksi yang dikeluarkan tubuh berupa busa dari mulut usai terpapar sianida. 

"Kita kan punya karotis di sini (tunjuk leher) dan ada percabangan ada reseptor dia bagian yang cek di darah kurang oksigen artinya akan menambah nafas dan buat jantung berdebar. Untuk memasukkan lebih banyak udara (sebagai bagian dari) reaksi. Akibat ha ha ha (nambah nafas) terjadi kocok itu yang keluar busa," jelasnya.

Wayan Mirna Salihin

Photo :
  • Facebook

Dia menjelaskan bahwa jika sianida yang masuk dalam tubuh dalam jumlah kecil memang bisa menyebabkan keluar busa dari mulut tapi bisa juga tidak.

"Kalau masuknya dalam kondisi kecil itu bisa berbusa. Bisa iya bisa enggak," katanya.

Selain itu, dr. Djaja juga mengungkap jika masyarakat awam bisa mengetahui bagaimana aroma sianida. Caranya adalah dengan menumbuk daun singkong.

"Tapi patok hormonik khas itu adalah bau. Ambil daun singkong bejek-bejek kalau bisa cium bau pait rasanya itu dia. Itu khas banget," ujarnya.

Sementara itu, jika ditelusuri dari organ tubuh manusia jika terpapar sianida, yang paling bisa diketahui adalah otot paling dalam di panggul.

"Temuan di dalam lambung dan ototnya paling dalam (di panggul) dipotong merah terang, kalau kita hapus merah terangnya hilang itu sianida. Kalau merah terangnya masih ada itu keracunan CO. Kemarin enggak diperiksa, cuma lambungnya saja. Itu bukan autopsi itu ambil sampel," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya