Waduh! Ternyata Nasi Bisa Sebabkan Kanker, Ini Penjelasannya

Ilustrasi nasi putih
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Nasi pada umumnya dikenal sebagai chawal atau bhaat di India, yang merupakan makanan pokok di negara tersebut. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, nasi itu tidak ada masalah alias  menyehatkan. 

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Nasi menjadi favorit banyak orang, karena makanan ini menjadi pilihan memasak paling mudah bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk berlama-lama di dapur. Namun tahukah Anda, ternyata nasi yang digandrungi semua orang bisa memberikan bahaya untuk kesehatan seseorang? Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Nasi Diam-diam Membahayakan

Perlu Anda ketahui, tidak memasak nasi dengan benar ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan Anda. Setelah mengetahui hasil penelitian ini, pasti tak sedikit dari Anda akan dibuat terkejut. Hal tersebut mengingat, semua makanan yang kita makan saat ini penuh dengan bahan kimia

Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Tanpa disadari kita menelan begitu banyak bahan kimia setiap harinya, yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Makanan favorit Anda saat ini seperti nasi misalnya, ternyata sarat dengan bahan kimia yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Fakta ini berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Queen's University Belfast di Inggris, bahan kimia dari racun industri dan pestisida di dalam tanah, ternyata dapat membuat beras berbahaya. Bahkan dalam banyak kasus dapat menyebabkan keracunan arsenik.

Ilustrasi beras

Photo :
  • Pixabay

Tidak hanya satu, tapi beberapa penelitian yang menyatakan hal serupa bahwa nasi bersifat karsinogen dan mendorong pembentukan kanker. Dalam penelitian lain, perempuan berpartisipasi dalam California Teachers Study, yang dimulai pada pertengahan tahun 90an untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor risiko kanker payudara dan kanker lainnya.

Sebanyak 9.400 peserta mengidap kanker selama masa tindak lanjut, dengan kasus kanker payudara dan paru-paru menjadi yang tertinggi. Jadi apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita berhenti memakannya? 

Sama sekali tidak. Tapi Anda harus belajar, bagaimana cara memasaknya dengan benar. Namun sebelum kita membahasnya, mari kita cari tahu semua tentang arsenik, dan bagaimana hal itu dapat merugikan kesehatan Anda. 

Apa itu Arsenik?

Bagi yang belum tahu, arsenik merupakan bahan kimia yang terdapat dalam berbagai mineral. Ini juga merupakan unsur paling umum yang digunakan untuk membuat pestisida dan insektisida industri. Faktanya, ada beberapa negara yang memiliki kadar arsenik tinggi di air tanahnya.

Sayangnya, jika kita terpapar bahan kimia ini dalam jangka waktu lama, baik melalui makanan maupun air, kemungkinan besar akan terjadi keracunan arsenik. Hal ini dapat muncul dalam bentuk muntah, sakit perut dan diare, dan bahkan kanker dan lesi kulit.

Seperti disebutkan di atas, kadar arsenik yang tinggi terdapat pada nasi dan jika kita tidak memerhatikannya dengan baik jika kita memasak nasi tidak dengan benar, maka ada banyak hal yang mungkin harus kita hadapi di masa depan. 

Ilustrasi nasi.

Photo :
  • Freepik/freepik

Apakah ada cara untuk mencegah keracunan arsenik?

Pastinya ya! Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Queen’s University Belfast, sebelum makan nasi, rendamlah semalaman dalam air. Temuan ini juga menunjukkan bahwa kadar racun berkurang sebesar 80% ketika hal ini dilakukan.

Analisa

  • Yang pertama ditambahkan perbandingan dua bagian air dengan satu bagian beras, dimana airnya dikukus saat dimasak. 
  • Tahap kedua, lima bagian air ditambahkan ke satu bagian beras dan kelebihan air dihilangkan. Ditemukan bahwa kadar arsenik berkurang hampir setengahnya. 
  • Dan pada metode ketiga, yaitu beras direndam semalaman, kadar arseniknya turun hingga 80 persen.
  • Bahkan jika Anda sedang terburu-buru, jangan sampai merendam beras setidaknya selama 3-4 jam.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya