Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit yang Diidap Celine Dion

Celine Dion
Sumber :
  • Instagram Celine Dion

VIVA Lifestyle  – Kabar mengenai kesehatan penyanyi Celine Dion tengah menjadi perhatian. Diketahui, Celine mengidap kelainan neurologis autoimun yang langka yakni Stiff Person Syndrome. Kondisi itu menyebabkan orang kehilangan kendali atas otot-ototnya.

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Lantas apa sebenarnya Stiff Person Syndrome? Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman Halodoc, Stiff person syndrome (SPS) merupakan kelainan neurologis autoimun yang tergolong langka. Orang yang mengalami kondisi SPS biasanya merasakan kaku di bagian otot badan dan perut atau tengah tubuh. 

Seiring berjalannya waktu, pengidap SPS akan mengalami kekakuan dan kejang di bagian otot dan biasanya kaki. Karena hal itu, pengidap SPS biasanya kesulitan untuk berjalan. Tidak hanya itu, mereka juga biasanya rentan jatuh. 

Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab stiff person syndrome. Namun ahli mencurigai ini merupakan kondisi autoimun atau sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat untuk alasan yang tidak diketahui. 

Foto Kencan Beredar, Bright Vachirawit dan Nene Pornnapan Santer Digosipin Pacaran

SPS dapat berkembang atau menyerangan orang dalam lapisan usia berapapun, namun biasanya gejala akan muncul pada orang dengan usia 30-40 tahunan. Tidak berhenti sampai di situ, SPS juga dikaitkan dengan adanya autoimun lainnya seperti diabetes tipe 1, penyakit tiroid autoimun, vitiligo, anemia pernisiosa, dan penyakit celiac.

Ada beberapa gejala SPS yang patut diperhatikan dan diwaspadai. SPS dapat menyebabkan kekakuan otot dengan gelaja sebagai berikut: kekakuan yang ekstrim, otot inti terasa kaku, memiliki masalah postur dari otot punggung yang kaku sehingga jadi membungkuk, kejang otot yang terasa sakit, dan kesulitan berjalan. Kemudian ada juga masalah sensorik seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara. 

Hingga kini, belum ditemukan obat untuk SPS. Perawatan dilakukan untuk membantu mengelola gejala. Selain itu perawatan juga bisa mencegah kondisi semakin buruk datang. 

Namun, untuk gejala kejang dan kekakuan otot dapat diobati dengan beberapa obat sebagai berikut:

Baclofen untuk melemaskan otot.

Benzodiazepin

Gabapentin, sebagai obat anti kejang.

Antikonvulsan.

Perlu juga minum obat untuk mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Selain itu, mungkin juga perlu diresepkan obat mengatasi depresi dan kecemasan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif. 

Kemudian, stiff person syndrome merupakan kondisi yang berhubungan dengan autoimun, belum ada cara bagaimana untuk mencegah perkembangannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya