Suka Halu Dicintai Orang Lain? Hati-Hati Gejala Gangguan Mental Erotomania

Ilustrasi wanita/skincare/kecantikan.
Sumber :
  • Freepik/benzolx

VIVA Lifestyle – Kondisi kesehatan mental di mana seseorang merasa dicintai oleh orang lain disebut juga dengan Erotomania. Ini merupakan kondisi gangguan kesehatan mental yang cukup langka yang juga dikenal sebagai sindrom De Clerambault. Keterikatan untuk dicintai oleh orang lain ini dianggap delusi karena tidak didasarkan pada kenyataan.

Maknai Semangat RA Kartini, Shandy Purnamasari: Perempuan Tak Cuma Jadi Istri dan Ibu

Dalam kebanyakan kasus, orang tersebut bahkan belum pernah bertemu dengan orang yang membuat mereka terpesona. Beberapa orang dengan sindrom ini mungkin percaya bahwa orang asing yang baru mereka temui jatuh cinta pada mereka. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Gejala erotomania

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

Gejala utamanya adalah keyakinan seseorang bahwa orang lain sangat mencintainya atau obsesif. Seringkali tidak ada bukti cinta orang lain tersebut. Orang lain bahkan mungkin tidak menyadari keberadaan pengidap erotomania itu. Penderita gangguan ini akan terus-menerus membicarakan orang lain. Mereka juga terobsesi untuk mencoba bertemu atau berkomunikasi dengan orang tersebut agar bisa bersama.

Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer

Melansir Healthline, kondisi ini biasanya ditandai dengan tindakan obsesif dalam media yang berhubungan dengan orang lain jika mereka adalah seorang selebriti atau publik figur. Mereka bahkan bisa terus-menerus mengirimkan surat, email, chat, bahkan menelepon kepada orang itu.

Penderitanya juga yakin bahwa orang lain sedang mencoba berkomunikasi secara diam-diam melalui pandangan sekilas, gerak tubuh, atau pesan berkode di berita, acara televisi, film, atau media sosial kepada dirinya. Dari situlah bisa muncul rasa cemburu ketika tahu bahwa orang tersebut berhubungan dengan orang lainnya. Akibatnya, penderitta erotomania kehilangan minat pada aktivitas selain membicarakan orang itu atau melakukan aktivitas yang berhubungan dengannya.

Contoh kejadian

Sebuah studi kasus dari tahun 1980 menggambarkan seorang wanita yang secara keliru percaya bahwa beberapa pria pada waktu berbeda secara obsesif mencintai dan mengejarnya. Kasus erotomania yang dialami wanita ini berlangsung selama delapan tahun sebelum berhasil diobati.

Sebuah cerita tahun 2012 di Psychology Today membahas kasus Robert Hoskins. Pada tahun 1995, Hoskins secara obsesif mengejar penyanyi terkenal Madonna. Dia percaya bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi istrinya. Dia memanjat tembok di luar rumahnya beberapa kali hingga mengancamnya dengan kejam sebelum diadili di pengadilan dan dikirim ke penjara selama sepuluh tahun.

Lalu pada tahun 2016, seorang wanita menikah berusia 50-an tahun diperiksa ke klinik psikiatris karena dia yakin mantan bosnya jatuh cinta padanya. Dia juga percaya bahwa suaminya menghalangi dia untuk bersatu dengan atasannya.

Ilustrasi hubungan percintaan.

Photo :
  • pixabay/Unsplash

Cara mengobati erotomania

Perawatan untuk erotomania biasanya mengatasi gejala psikosis atau delusi. Hal ini sering kali melibatkan kombinasi terapi dan pengobatan. Dokter atau terapis mungkin memandu pasien melalui konseling atau psikoterapi sebelum membuat diagnosis.

Obat antipsikotik klasik (atau tipikal), seperti pimozide, sering kali berhasil digunakan. Antipsikotik nontradisional (atau atipikal), seperti olanzapine, risperidone, dan clozapine, juga telah digunakan bersamaan dengan terapi atau konseling.

Jika erotomania disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan bipolar, pengobatan untuk kondisi ini dapat digunakan. Gangguan bipolar seringkali diobati dengan penstabil suasana hati, seperti litium (Lithonia) atau asam valproat (Depakene).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya