Kebiasaan yang Sering Dilakukan Sebelum Tidur Ini Picu Diabetes Hingga Gangguan Jantung

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • Unsplash/Kinga Cichewicz

VIVA Lifestyle –Tidur menjadi kebutuhan biologis yang harus dipenuhi setiap manusia. Tidur yang cukup adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. 

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

Selain memberikan istirahat yang diperlukan bagi tubuh dan pikiran, tidur yang cukup juga memiliki dampak positif yang signifikan pada sistem kekebalan tubuh kita. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Berbicara mengenai tidur, tidak sedikit dari kita yang sering melakukan aktivitas tertentu sebelum tidur. Bahkan sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan. Namun kebiasaan tersebut ternyata dapat memengaruhi kesehatan kita termasuk memperpendek usia hidup. Sebut saja, menonton TV, bermain ponsel atau bahkan tidur dengan posisi televisi menyala. Lalu, kebiasaan mana yang bisa berakibat fatal?

40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan

Melansir The Sun, sebuah studi baru yang dilakukan oleh Northwestern University School of Medicine menyatakan bahwa tidur dengan pencahayaan sekecil apa pun saat tidur malam dapat membahayakan fungsi kardiovaskular Anda.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Chief of Sleep Medicine, Phyllis Zee dan timnya meneliti peran cahaya dalam tidur orang dewasa sehat berusia antara 63 hingga 84 tahun. Menurut penelitian, tidur hanya satu malam dengan cahaya redup, seperti TV yang suaranya dimatikan, meningkatkan gula darah dan detak jantung seseorang selama mereka tidur.

Dari studi tersebut menunjukkan bahwa paparan cahaya apa pun selama periode tidur Anda berkorelasi dengan prevalensi diabetes, obesitas, dan hipertensi yang lebih tinggi baik pada pria maupun wanita lanjut usia.

Peneliti menemukan bahwa resistensi insulin terjadi pada pagi hari setelah orang tidur di ruangan yang terang. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan sel hidup tidak merespons insulin dengan baik dan tidak dapat menggunakan glukosa dari darah untuk energi.

Untuk mengimbanginya, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin, alhasil gula darah Anda meningkat seiring waktu.

"Sekarang, kami menunjukkan mekanisme yang mungkin mendasar untuk menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Kami menunjukkan hal itu memengaruhi kemampuan Anda untuk mengatur glukosa," kata Zee menjelaskan.

Ilustrasi menguap, mengantuk, bangun tidur

Photo :
  • Pixabay/ victoria_borodinova

Zee dan timnya mengatakan mereka terkejut karena kurang dari separuh pria dan wanita dalam penelitian tersebut secara konsisten tidur dalam kegelapan setidaknya selama 5 jam setiap hari.

"Lebih dari 53 persen atau lebih mendapat penerangan pada malam hari di dalam kamar," katanya.

Zee menambahkan bahwa orang-orang yang tidur dengan tingkat cahaya yang lebih tinggi cenderung tidur lebih larut dan bangun lebih siang.

"Kita tahu bahwa orang yang tidur larut malam cenderung juga memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan kardiovaskular dan metabolisme. Orang harus melakukan yang terbaik untuk menghindari atau meminimalkan jumlah cahaya yang terpapar saat tidur,” sarannya.

Para ahli menyarankan masyarakat untuk menempatkan tempat tidur mereka jauh dari jendela atau menggunakan tirai jendela yang menghalangi cahaya.

Masyarakat disarankan untuk menghindari mengisi daya laptop dan ponsel mereka di kamar tidur, karena cahaya biru yang mengubah melatonin dapat mengganggu tidur mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya