Hujan Bikin Galau dan Cemas? Ini Alasan Ilmiahnya!

Ilustrasi musim hujan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

JAKARTA – Hampir setiap hari di bulan Januari ini, hujan melanda ibu kota dan sekitarnya. Hujan yang turun secara intens belakangan ini menyebabkan genangan hingga banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek. Tak hanya banjir saja, hujan yang turun secara intens selama beberapa hari belakangan ini juga menyebabkan perubahaan mood seseorang. Pernahkah Anda merasa murung, gelisah atau bahkan sedih saat hujan turun? 

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Ternyata curah hujan yang tiba-tiba, hujan berkepanjangan, cuaca mendung, atau badai petir, semuanya dapat memengaruhi kesehatan mental dan suasana hati kita dalam berbagai cara, demikian seperti dilansir laman Hindustantime. 

Selain itu, rasa mengantuk, murung, relaks atau gelisah saat hujan, karena serangkaian alasan hormonal dan psikologis. Sebagai contoh, pernahkah Anda mengalami momen dimana bangun kesiangan saat hujan turun?

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Jika dijelaskan secara teori, ternyata seseorang yang bangun kesiangan saat hujan turun lantaran dipicu tidak adanya sinar matahari yang membantu kita aktif di pagi hari. Tidak  adanya paparan sinar matahari saat hujan membuat produksi melantonin dalam tubuh berkurang sehingga membuat kita mudah mengantuk.

Ilustrasi rumah musim hujan

Photo :
  • pixabay
Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Di samping itu, ada juga orang yang menganggap hujan menenangkan dan menyembuhkan selama hujan berlangsung. Hal ini mungkin disebabkan oleh suara tetesan air hujan yang berulang-ulang yang dapat bertindak sebagai white noise dan membantu orang yang berada dalam kondisi pikiran gelisah untuk relaks dan tertidur. 

Hujan dapat membawa Anda ke dunia lain dan membantu mengalahkan stres. Suara yang indah, semilir angin yang sejuk, dan perubahan lingkungan dapat memberikan efek positif pada jiwa.

Hujan Berkepanjangan

Seorang anak laki-laki membawa payung saat hujan (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

Meskipun hujan singkat dapat membangkitkan semangat, namun, hujan yang berkepanjangan malah dapat berdampak sebaliknya. Kurangnya sinar matahari selama berhari-hari bisa memicu gejala depresi, membuat Anda kusam bahkan gelisah. Pasalnya, ritme sirkadian alami kita bisa terganggu jika hujan terus menerus selama beberapa hari.

"Paparan sinar matahari penting karena kurangnya sinar matahari dan curah hujan yang terus menerus dan berkepanjangan dapat menyebabkan depresi efektif musiman yang singkatnya disebut menyedihkan. Dan kurangnya sinar matahari mengganggu ritme sirkadian alami kita, yang pada gilirannya mengakibatkan sistem pencernaan tidak teratur dan tubuh kita sebenarnya membutuhkan sinar matahari sebagai bahan bakar," kata Konsultan - Psikolog Klinis, Metro Hospitals & Heart Institute, Noida Sector-11, UP, Dr Manisha Singhal.

Selain itu, ada beberapa masalah kesehatan mental lainnya yang bisa dialami selama musim hujan. Berikut ini rangkumannya:

1. Depresi musim hujan

Musim hujan menyebabkan depresi musiman,  karena kelembapan, cuaca pada bulan-bulan tersebut lembab. Semakin tertekan mood, semakin lembab cuaca, semakin besar kemungkinan orang tersebut merasa depresi. 

Selanjutnya paparan Sinar matahari mengatur hormon yang sangat penting yang disebut serotonin, yang berhubungan dengan meningkatkan mood dan membantu merasa tenang dan bahagia. Nah, inilah alasan mengapa kita mungkin merasa murung di musim hujan karena kurangnya sinar matahari, yang sebenarnya penting untuk tubuh manusia dan membuat kita merasa bahagia, dan baik, kata Dr Singhal.

2. Hujan bisa menimbulkan kecemasan, memicu PTSD

Saat musim hujan, suasana hati kita bisa dipengaruhi oleh pengalaman yang kita kaitkan dengannya. Pengalaman masa lalu terjebak dalam situasi tergenang air atau mengalami stresor terkait banjir dapat menimbulkan kecemasan ketika mengingatnya saat musim hujan menyebabkan gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

Beberapa orang memiliki pengalaman seperti itu di masa kanak-kanak dan terus mengalami kecemasan terkait hujan saat dewasa sehingga menyebabkan depresi juga, kata  Psikiater, Rumah Sakit Wockhardt, Mira Road, Dr Sonal Anand.

3. Hujan bisa menyebabkan kesepian

Langit mendung dapat menutupi sinar matahari dan menyebabkan kekurangan vitamin D yang dapat memperburuk depresi. Langit kelabu, hujan terus-menerus dapat berarti kita terbatas di rumah dan juga dibatasi secara sosial yang dapat menyebabkan kesepian. 

Orang dengan riwayat keluarga atau orang dengan riwayat depresi di masa lalu lebih rentan mengalami episode depresi, kata Dr Anand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya