- istockphoto
VIVAlife - Dari apa yang Anda rasakan, sebenarnya tubuh berusaha "mengatakan" apa yang sedang terjadi di dalamnya. Bisa jadi ada masalah dalam tubuh, baik yang ringan maupun serius.
Mungkin beberapa gejala ini sering Anda alami, tapi bingung mengapa bisa terjadi. Tengoklah penyebabnya, agar Anda tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Anda.
Kram kaki
Seharian mengenakan sepatu hak tinggi atau sepatu lengkungan yang buruk dapat meregangkan otot betis Anda. Hal ini dapat menyebabkan kram dan bahkan disertai rasa nyeri tumit. Pemicu lainnya, seperti dilansir dari Oprah.com, adalah ketidakseimbangan elektrolit dalam cairan tubuh Anda, biasanya disebabkan oleh dehidrasi.
Cegukan
Cegukan terjadi ketika diafragma, otot yang memisahkan dada dari perut, tiba-tiba berkontraksi dan mengakibatkan penutupan pada pita suara. Diafragma dikendalikan oleh sebagian saraf vagus dan frenikus. Para ahli percaya bahwa iritasi dari saraf-saraf tersebut, biasanya setelah makan besar, adalah yang menyebabkan otot diafragma berkontraksi.
"Cegukan bisa menjadi isyarat bahwa Anda sudah makan terlalu banyak," kata Heather Agee, MD, di Johns Hopkins Bayview Medical Center.
Gugup dan kegembiraan luar biasa juga bisa memicu cegukan. Keduanya dapat menyebabkan diafragma berkontraksi.
Kelopak mata berkedut
Penyebab tepatnya kelopak mata berkedut sampai saat ini masih jadi misteri. Tapi beberapa dokter memperkirakan, kedutan mata terjadi karena stres yang cukup parah, kelelahan dan konsumsi kafein yang berlebihan.
Rahang berbunyi
Ketika Anda meregangkan otot, gas berupa gelembung dilepaskan. Ini dapat menimbulkan bunyi, terdengar seperti 'krak' atau 'pop'. Jika suara berasal dari rahang Anda, bisa jadi pada malam hari Anda mengemerutukkan gigi saat tidur. Kondisi ini menyebabkan otot-otot rahang kaku dan terjadi perpindahan di sendi temporomandibular, atau dikenal dengan gangguan TMJ. (eh)
Majelis Umum PBB Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh, 9 Negara Menolak Termasuk AS
Palestina memenuhi syarat untuk bergabung sebagai anggota tetap PBB berdasarkan voting suara dukungan 143 negara, 9 negara menolak dan 25 abstain
