Ayah Bunda, Yuk Selamatkan Anak dari Bahaya Internet

Kakak dan adik.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id – Bunda, sadari bahwa saat ini kejahatan online (cybercrime) pada anak, menjadi fenomena baru di banyak negara, termasuk Indonesia. Penggunaan Internet kerap menjadikan anak sebagai korban kejahatan seksual, trafficking, dan bullying.

Soal Internet Anak, Kominfo Akan Bentuk Panel

Modusnya bermacam-macam, ada yang mengajak kenalan di jejaring sosial, minta bertemu, kemudian saat kopi darat diculik. Indonesia berada di urutan keenam sebagai negara dengan jumlah pengguna Internet terbesar sedunia, dengan jumlah pengguna 83,7 juta orang pada 2014.

Upaya pemerintah dan masyarakat untuk mereduksi situs dan materi pornografi belum terasa dampaknya. KPAI, beserta lembaga masyarakat perlindungan anak dan pegiat Internet ramah anak, seperti ECPAT Indonesia, Google Indonesia, DNs Nawala, ICT Watch, relawan TIK, memantau dan mengawasi perkembangan teknologi dan pemanfaatan informasi dunia maya terhadap perlindungan anak.

"Bahaya itu bukan dari aplikasi yang ada di Internet atau telepon pintar, tapi dari pengguna. Ini akibat kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak," kata Wakil Ketua KPAI Maria Adviani, Selasa, 10 Februari di Gedung KPAI, di Jakarta Pusat.

Sebagai langkah nyata, mereka membuat aktivitas dengan tema "Bersama Wujudkan Internet Ramah Anak." Dan setiap tanggal 10 Februari, akan dijadikan Hari Internet Aman Sedunia. Hal ini diharapkan dapat memromosikan penggunaan teknologi Internet agar lebih aman dan bertanggung jawab, bagi anak dan orangtua.

Laporan : Nuvola Gloria

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

Baca juga:

Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia

Ilustrasi anak bermain tablet

Aplikasi 'Polisi', Cara Korsel Pantau Aktivitas Online Anak

Smart Sheriff wajib diinstal pada ponsel untuk pantau perilaku online.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2015