PPOK Tidak Bisa Disembuhkan, Hanya Bisa Mengurangi Risiko

Ilustrasi dilarang merokok
Sumber :
  • Freewallpaper
VIVA.co.id
- Hanya berjalan sebentar napas sudah ngos-ngosan, atau sekedar naik tangga napas sudah berat. Ketika mengalami hal seperti ini, Anda perlu lebih waspada, ada kemungkinan menderita PPOK lebih besar, terutama bagi mereka yang seorang perokok.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau PPOK adalah penyakit kronik yang bersifat progresif, tidak bisa disembuhkan, yang bisa dilakukan adalah mengurangi baik gejala dan risiko yang akan dihadapi.

Dalam acara World COPD Day 2015, Pokja asma-PPOK PDPI Prof Dr Faisal Yunus PhD SpP(K) di RS Persahabatan, Jakarta Timur, 18 November 2015 menjelaskan bahwa mengurangi gejala PPOTK berarti menghilangkan gejala, memperbaiki toleransi latihan, memperbaiki status kesehatan.

Sedangkan mengurangi risiko PPOK berarti mencegah perburukan penyakit, mencegah terapi eksaserbasi (kondisi perburukan), dan mengurangi risiko kematian.
Tiga Cara Ampuh Berhenti Merokok agar Tidak Pusing

Orang dengan PPOK bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kronis lainnya seperti kardiovaskular, osteoporosis, infeksi saluran napas berulang, ansietas dan depresi, diabetes, juga kanker paru.
Pastikan Penyakit Paru Kronik Lewat 3 Jenis Pemeriksaan

Berhenti merokok adalah faktor utama untuk menghentikan progresivitas PPOK (evidence A). Berhenti merokok dengan cepat adalah yang paling efektif dibandingkan berhenti merokok dengan pelan-pelan jelas Faisal.
Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik Akibat Merokok

Mengingat bahaya yang akan dihadapi kedepannya, yaitu penderita akan ketergantungan terhadap bantuan oksigen seumur hidupnya, perokok seharusnya tidak perlu berpikir ulang untuk segera berhenti merokok.

Beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena PPOK selain dengan berhenti merokok adalah dengan mengurangi pajanan, seperti asap rokok, debu, polusi udara. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya