Ketahui Ciri-ciri Vaksin Palsu

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA.co.id – Kasus pembuatan vaksin palsu di Tangerang yang terungkap baru-baru memancing kekhawatiran di masyarakat. Banyak yang cemas apakah vaksin yang mereka dapatkan selama ini adalah vaksin asli atau palsu.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Menurut Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Drs. Tengku Bahdar Johan Hamid,Apt, M.Pharm, memang agak sulit untuk membedakan vaksin palsu. Karena dibutuhkan tim khusus yang dapat menilai keaslian satu vaksin.

Meski demikian, Bahdar memberikan sedikit perbedaan vaksin palsu berdasarkan penilaian yang dilakukan perusahaan farmasi nasional Biofarma.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

"Kalau yang tutup karetnya bukan abu-abu berarti itu palsu. Umumnya, masa kedaluwarsa vaksin adalah dua tahun. Jika di ujung batch tertulis angka 15 berarti itu akan berakhir pada 2017. Sementara untuk GSK dan Sanofi mereka harus melihat dulu produknya baru bisa menilai palsu atau tidak,” ujar Bahdar saat konferensi pers di Aula PPOMN, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2016.

Ia menambahkan, jika ada di antara masyarakat yang menemukan kecurigaan, sebaiknya menghubungi BPOM langsung.

Jual Vaksin COVID-19 Palsu, 80 Orang Diamankan Polisi China

Dari hasil pengawasan Badan POM, produk vaksin yang dipalsukan berasal dari PT Biofarma, PT Sanofi Grup dan PT Glaxo Smith Kline.

Produk-produk yang dipalsukan itu antara lain Vaksin Engerix B, Vaksin Pediacel, Vaksin Eruvax B, Vaksin Tripacel, Vaksin PPDRT-Bio, Vaksin TT, Vaksin Campak, Vaksin Hepatitis B, Vaksin Polio bOPV, Vaksin BCG, dan Vaksin Harvix. (ase)

Ilustrasi vaksinasi COVID-19

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Beredar informasi di media massa yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2021