Dampak Fatal Vaksin Palsu Bagi Anak

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik.
Sumber :
  • Pixabay/PhotoLizM

VIVA.co.id – Terungkapnya kasus pembuatan vaksin palsu membuat banyak orang khawatir akan dampak yang terjadi pada pemakaian vaksin palsu. Namun, Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tengku Bahdar Johan Hamid memastikan bahwa kandungan yang ada dalam vaksin palsu yang ditemukan tergolong tidak berbahaya.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

"Isinya itu tuberkulin atau gentamisin, antibiotik dan campuran air. Efek tuberkulin yang dipakai hanya 0,05 miligram bisa dikatakan aman. Untuk kandungan lainnya masih dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujar Bahdar saat konferensi pers di Aula PPOMN, Jakarta, Selasa, 28 Juni.

Meski demikian, Bahdar mengimbau agar masyarakat tidak terlalu mempermasalahkan efek buruk kandungan vaksin palsu. Ada hal yang jauh lebih penting dan mungkin bisa berdampak lebih fatal pada anak di kemudian hari.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

"Ini bukan masalah disuntik kemudian panas atau kejang. Itu tidak seberapa. Tapi, masalahnya adalah mereka yang sudah vaksin merasa sudah terlindungi dari penyakit, tapi pada kenyataannya tidak. Dia merasa aman-aman saja tapi ketika terkena polio malah menjadi cacat. Itu yang lebih berbahaya," kata Bahdar.

Ia pun menambahkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai penggunaan vaksin di sarana-sarana kesehatan swasta dan permintaan vaksin di luar program yang diwajibkan pemerintah. Bahdar menjamin vaksin yang masuk dalam sembilan vaksin pemerintah aman dari vaksin palsu.

Ilustrasi vaksinasi COVID-19

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Beredar informasi di media massa yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2021