Mengenal Rinitis, Alergi pada Anak

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Rinitis atau yang secara umum dikenal sebagai pilek karena alergi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor pencetus seperti serbuk bunga, tungau, debu rumah, dan bulu binatang. Gejala yang muncul pada rinitis alergi adalah mata merah, hidung meler, dan tenggorokan gatal.

Perbedaan Gejala Antara COVID-19, Demam Berdarah, Flu dan Pilek

Gejala lainnya adalah gatal pada hidung, telinga, dan tenggorok, bersin, napas berbau, sakit gigi, batuk kronik, sakit kepala, hidung tersumbat sehingga membuat anak bernapas melalui mulut, mendengkur, serta penurunan kemampuan penciuman, pengecapan, dan mimisan.

"Kejadian yang sering terlihat pada anak-anak adalah salute sign. Karena hidungnya gatal jadi dia sering menggosok hidung ke arah atas menggunakan telapak tangan akibatnya di hidung terdapat bekas seperti lipatan atau bridge," ujar dr. Isabella Riandani, Sp.A, M.Kes, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, saat acara SOHO BetterU di Jakarta, Senin, 19 Desember.

3 Gejala Omicron yang Harus Diwaspadai, Jangan Dianggap Sepele

Selain itu, pada kelopak matanya terlihat sedikit menghitam dan jika sudah parah bisa terjadi kantung mata. Hidung yang tersumbat membuat anak bernapas lewat mulut sehingga mulut sering terbuka dan membut gigi tumbuh berantakan.

Rinitis juga bisa menyebabkan penyakit lainnya. Menurut dr. Isabella, penyakit yang sering muncul dari rinitis adalah asma. Dan jika masuk ke rongga sinus, dapat menyebabkan rinosinusitis. Sedangkan jika masuk ke telinga akan menyebabkan radang telinga tengah.

WHO: Omicron Bukan Flu Biasa, Jangan Dianggap Enteng

dr. Isabella melanjutkan, hidung yang tersumbat karena rinitis juga bisa menyebabkan anak sulit tidur sehingga dapat menurunkan konsentrasinya di sekolah. Selain itu, juga dapat menyebabkan badan panas dan sesak sehingga anak pun sering tidak masuk sekolah.

Rinitis juga dapat menimbulkan komplikasi seperti dapat mengenai mata atau saraf pusat, atau keduanya, walau jarang terjadi, dapat menyebabkan buta menetap dan meninggal.

Sakit perut

Sakit Perut Terkait COVID-19, Begini Cara Mengetahuinya

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang yang dites positif COVID-19 memiliki setidaknya satu gejala gastrointestinal, seperti diare, sakit perut.

img_title
VIVA.co.id
25 Februari 2022