Kenali Perubahan Payudara Akibat Kanker Berdasarkan Stadium

Ilustrasi peduli terhadap kanker.
Sumber :
  • REUTERS/Jumana El Heloueh

VIVA.co.id – Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak diderita perempuan di seluruh dunia dan di Indonesia. Pada tahun 2012, insiden kanker payudara di Indonesia diperkirakan sebesar 48.998 dengan angka kematian sebesar 19.750.

Ini Jenis Kanker yang Paling Bisa Dicegah dan Disembuhkan

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian kanker payudara umumnya, karena kanker ditemukan sudah pada stadium 3 atau 4. Karena itu, perlu langkah deteksi dini untuk mengenali kanker payudara pada stadium awal agar peluang sembuh masih besar.

Ahli bedah onkologi dari Rumah Sakit Dharmais, dr. Bob Andinata Sp.B(K)Onk, mengungkapkan tanda gejala kanker yang bisa terlihat, antara lain, kulit payudara menjadi keras. Umumnya perubahan ini terjadi pada kanker stadium dua akhir atau tiga.

Hari Kanker Sedunia, Awas 4 Jenis Kanker Ini Mengintai

"Tumbuh gumpalan seperti daging dan ada luka terjadi pada stadium tiga. Kulit kemerahan pada stadium tiga, kemudian pengelupasan kulit dan keluar cairan dari puting cairan bisa tumor jinak bisa juga ganas di stadium satu atau dua. Puting masuk artinya sudah ada perlengketan ditemukan di stadium dua atau tiga," jelas dr. Bob saat acara forum edukasi media di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.

Namun, dari semua tanda tersebut, deteksi awal adalah menemukan adanya benjolan. “Kita bisa curiga ada kanker stadium satu,” ujar dr. Bob.  Jika terdapat benjolan yang tidak terasa nyeri, kelainan kulit, dan kemerahan di kulit payudara.

Hari Kanker Sedunia, Ini Kasus Paling Dominan di Indonesia

Kemudian ketika dilakukan pemeriksaan lanjut dengan USG atau mamaografi sudah terbukti kanker. Hal berikutnya yang dilakukan adalah pengobatan di mana pada stadium awal umumnya biayanya belum terlalu mahal. (ren)

Ilustrasi kanker

Jangan Salah, Begini Cara Pilih Pengobatan yang Tepat untuk Kanker

Ada berbagai jenis pengobatan kanker. Mulai dari dilakukan bedah, radiasi, kemoterapi, atau bisa dengan kombinasi.

img_title
VIVA.co.id
19 Februari 2022