Insomnia Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • pixabay/Adinavoicu

VIVA.co.id – Apapun yang Anda lakukan di malam hari, pastikan untuk mendapat tidur yang berkualitas, karena para ilmuwan memperingatkan, bahwa sulit tidur atau gelisah di malam hari ternyata bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Dilansir Daily Mail, sebuah riset yang dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology menunjukkan bahwa orang-orang yang kesulitan tidur memiliki risiko 27 persen lebih tinggi mengalami insiden kedua serangan mematikan itu.

Sejumlah ahli percaya bahwa wanita yang paling berisiko terkena penyakit jantung karena mereka secara genetik lebih rentan mengalami insomnia dikarenakan faktor hormon.

Pada penelitian sebelumnya juga menunjukkan adanya kaitan antara insomnia dengan kondisi kesehatan yang buruk, tapi kaitannya dengan penyakit jantung masih tidak konsisten.

Sudah banyak diyakini bahwa kondisi sulit tidur, yang diperkirakan diderita satu di antara tiga orang dewasa, dapat mengubah fungsi tubuh.

Para ahli mengatakan bahwa tidur adalah waktu restoratif yang vital, karena dapat membuat seseorang merasa lebih berenergi dan segar.

Tidur juga memberikan sistem kekebalan tubuh dan membuat sistem kardiovaskular dan organ lainnya beristirahat.

Sementara itu, sejumlah peneliti China meyakini bahwa insomnia dapat meningkatkan tekanan darah dan mengubah metabolisme, di mana keduanya diketahui sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Kenali 8 Penyebab Susah Tidur di Malam Hari

Meski demikian, para peneliti mengingatkan bahwa mereka tidak bisa menyimpulkan bahwa insomnia lebih berbahaya bagi wanita karena penelitian masih terbatas.

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.

Penyintas COVID-19 Rentan Alami Gangguan Tidur, Ini Alasannya

Kondisi yang dinamakan post-covid syndrome ternyata tak hanya menyerang fisik, tetapi juga mental penyintas COVID-19. Simak penjelasannya berikut ini.

img_title
VIVA.co.id
11 Januari 2022