Imunisasi MMR Picu Autisme Hoax Medis Terbesar

Vaksinasi atas balita.
Sumber :
  • REUTERS/Janine Costa

VIVA.co.id – Vaksin menjadi salah satu cara efektif mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, keberadaan vaksin seringkali mendapat tentangan dari masyarakat, penyebabnya sebagian besar adalah dari informasi salah yang beredar melalui dunia maya.

Bolehkah Anak Lakukan Vaksin Tanpa Izin Orangtua?

Salah satu contoh informasi yang menyesatkan mengenai vaksin adalah vaksin MMR (Mumps Measles Rubella) yang disebut dapat menyebabkan autisme. Padahal, hal tersebut sudah terbukti tidaklah benar.

"MMR dikaitkan dengan autisme, sebetulnya pada pada tahun 1998, ada seorang dokter Inggris yang melakukan penelitian ngawur dari 18 kasus saja, tidak betul-betul mengadakan penelitian. Ternyata, diketahui dokter ini menipu, sampai akhirnya namanya dicoret dan izin dokternya dicabut," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, kepada VIVA.co.id.

8 Mitos Soal Vaksin Ini Picu Kembali Munculnya Penyakit

Akibat rumor tersebut, pada waktu itu banyak ibu yang anaknya menderita autisme menuntut ke pemerintah. Vaksin MMR di wilayah Inggris dan Irlandia pun menurun. Akhirnya, untuk membuktikan hal tersebut, dilakukanlah pembuktian dan terbukti tidak ada hubungan MMR dengan autisme.

Berita ini pun, sudah mendapat bantahan setiap tahunnya. Namun, kata Jane, entah kenapa masih saja berita mengenai hal ini bermunculan lagi di media sosial.

Imunisasi Belum Maksimal, Indonesia Risiko Tinggi Campak Rubella

"Ini menjadi medical hoax terbesar dalam era 100 tahun terakhir," imbuh Jane.

Di luar rumor tersebut, harga vaksin MMR memang termasuk mahal. Satu dosis MMR berharga Rp365 ribu. Jane mengatakan, dalam dua tahun terakhir stok MMR selalu kosong. Harga yang dipatok tersebut pun masih dianggap tidak menguntungkan bagi produsen vaksin MMR, sehingga banyak produsen yang menghentikan produksi vaksin ini.

Meski begitu, saat ini, pemerintah sudah menyiapkan imunisasi Measles Rubella yang diberikan secara cuma-cuma bagi seluruh anak Indonesia.

"MMR itu ada tiga vaksin dalam satu vaksin, tetapi mumps atau gondongan dalam MMR tidak membahayakan. WHO menganjurkan MR. Vaksin MR masih mahal, karena masih diimpor. Jadi, imunisasi MR ini adalah berita baik bagi para ibu," kata Jane. (asp)

Ilustrasi anak campak

WHO Sebut Campak Akan Jadi Ancaman Berbahaya Secara Global

Di Indonesia sendiri, polio kembali muncul di Aceh. Sementara itu, dunia pun sedang dalam ancaman penyakit campak akhir-akhir ini.

img_title
VIVA.co.id
8 Desember 2022