22 Tahun Berdiri, Kedai Teh Legendaris Ini Terpaksa Tutup

Lin Heung Tea House.
Sumber :
  • Flickr/Jonathan Lin

VIVA – Sebuah kedai teh berusia 22 tahun yang terkenal di Central, Hong Kong terpaksa harus menutup kedainya akhir Februari 2019 ini, setelah pemiliknya tidak bisa membayar sewa bangunan.

Uber Cup 2024: Indonesia Gilas Hong Kong 5-0 di Laga Perdana

Sungguh disayangkan karena kedai bernama Lin Heung Tea House itu terdaftar sebagai lokasi atau tempat wisata utama dalam berbagai panduan perjalanan global. Bukan hanya itu, kedai ini merupakan bagian dari salah satu bisnis restoran Kanton tertua di Hong Kong yang didirikan oleh keluarga Ngan. Keluarga beremigrasi dari Provinsi Guangdong, China tenggara ke Hong Kong.

Kedai dua lantai di Wellington Street ini sebelumnya pernah dipindahkan dari Queen's Road pada tahun 1996, dan merupakan satu-satunya outlet yang tersisa dari tiga cabang yang dibuka pada tahun 1918. Demikian dilansir dari hongkongfp.com, Senin, 25 Februari 2019.

Buka Keunggulan Indonesia Atas Hong Kong, Begini Kata Gregoria Mariska

Tetapi pemilik bangunan, CSI Properties belum memperbarui sewa restoran, yang akan berakhir pada kuartal kedua antara April dan Juni tahun ini. Masih belum jelas apakah CSI Properties ingin membangun kembali tempat itu.

Merinding, Beredar Gambar yang Diduga Penampakan Seorang Youtuber Cantik Swafoto dengan Setan

CSI Properties diketahui telah membeli lebih dari 90 persen dari gedung tersebut yang telah berusia 47 tahun, setelah mengakuisisi lantai dasar dan lantai pertama Gedung Tsang Chiu Ho pada tahun 2015, di mana kedai tersebut berada.

Jika sebuah perusahaan memiliki lebih dari 80 persen unit di sebuah properti, ia dapat memaksa pemilik unit yang tersisa untuk membangun kembali tempat tersebut.

Lin Heung Tea House ini sangat populer dengan dim sum buatan sendiri atau hidangan "yum cha", yang meliputi siu mai (pangsit babi), cha siu bao (roti panggang barbekyu) dan har gow (pangsit udang kukus), yang disajikan setiap hari dari jam 6 pagi sampai 10 malam.

Restoran ini pun terakhir kali melayani pengunjung pada Senin, 18 Februari 2019 lalu dan akan melanjutkan bisnis hingga akhir bulan, menurut media lokal. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya