Menyesap Aneka Teh Bunga di Tengah Hutan Puncak
- VIVA/Muhammad AR (Bogor)
VIVA – Tak umum diketahui bahwa bunga di Indonesia memiliki banyak khasiat dan menjadi salah satu alternatif herbal bagi kecantikan maupun kesehatan. Seperti teh Ina Hana yang terbuat dari aneka bunga yang dapat dinikmati di tengah hutan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Menyuguhkan konsep suaka alam kecil sepoci teh Ina Hana dapat dinikmati di Pringayu Kopi, yag ada di area Pringayu Sanctuary. Untuk menuju lokasi ini, Kamu bisa sedikit terbebas dari kemacetan yang kerap ada di wilayah Puncak.
Sebab, Kamu hanya akan menempuh rute dari pintu keluar tol Ciawi dan menuju lokasi di Jalan Pertanian No. 22 Desa, Bendungan, Kecamatan Ciawi, Bogor. Begitu tiba, hutan rimbun khas pegunungan yang menyimpan aneka ragam tumbuhan di Nusantara itu langsung menyambut.
"Bunga teh ini adalah bunga lokal. Memang baru dan satu-satunya produk di Bogor ini.
Ina Hana nama Ina adalah Indonesia, Hana berarti bunga," kata Fitri Wita pencetus seduhan bunga itu saat ditemui VIVA baru-baru ini.
Fitri menuturkan, awal ide dari UMKM yang dibinannya ini dari hobinya akan perawatan kecantikan dan kesehatan herbal. Ia kemudian merangkul kaum ibu di beberapa lokasi di Bogor.
"Seperti Mulyaharja atau di Pasir Jaya, Bogor Barat, yang saya bina. Saat panen bunga kami bina agar bernilai ekonomi. Bunga ini cukup mudah dijumpai di sekitar kita," kata Fitri.
Dari hasil pemberdayaan UMKM ini, Fitri melanjutkan, rencana ke depannya, produk Ina Hana akan mengembangkan kemitraan KWT Plasma dengan masyarakat.
"Nanti kami membeli dari binaan 25 ribu perons dengan kemasan 25 gram kami menjual dengan harga Rp50 ribu dan ini bisa diseduh hingga 25 cangkir," kata dia.
Saat ini ada lima jenis bunga yang diekstrka oleh Ina Hana menjadi teh herbal. Mulai dari bunga telang atau Clitoria ternatea yang umum juga dikenal blue pea, Bunga Ketul Camomile, marigold, Kemuning atau Murraya paniculata dan bunga Hibiscus rosa-sinensis alias kembang sepatu.
Menurut Fitri, teh ini memiliki khasiatnya masing-masing. Dapat membunuh sel kanker, menetralisir racun, kesehatan kulit.
"Penjualannya kami batasi karena harus pre-order. Saat ini jualan ke teman saja, tunggu bunganya selesai kering, packing baru jual. Dan sekarang kita bekerja sama dengan salah satu kafe, Kopi Pringayu," kata Fitri.
Momen menarik juga dapat dilihat langsung saat proses penyeduhan bunga kering saat disiram air panas. Bunga kering merekah dan mekar di dalam cangkir yang menciptakan keindahan unik tersendiri.
Bagaimana rasanya? Tentu cukup sulit digambarkan, rasa khas dan aroma harum dari teh ini menjadi buat tubuh rileks seketika. Ditambah lagi menikmati minuman ini di tengah rimbun pepohonan hutan.
(VIVA.co.id/Muhammad AR)
Tak hanya teh, kedai Kopi Pringayu ini menyuguhkan aneka seduhan kopi dari berbagai daerah dengan bermacam proses. Dari Arabica Gayo, Mandailong, Toraja, hingga menu andalan kopi dari wilayah Bogor.
Owner sekaligus pengelola Pringayu Sanctuary, Iwan Indra menuturkan, sesuai dengan namannya, lokasi ini adalah milik keluarga yang ditujukan sebagai suaka alam kecil. Meski kecil, ia meyakini, sebagian besar tumbuhan di Indonesia yang tersimpan di kebun Raya Bogor terpelihara dan tumbuh di sini.
"Mungkin ada beberapa bahkan yang hanya ada di sini. Keluarga kami menggemari tanaman, sampai setiap wilayah indonesia yang didatangi keluarga pasti bawa ke sini. Di sini ada anggrek dari Irian, dan keluarga kami bersahabat dengan kebun raya sejak 30 tahun lalu," kata Iwan.
Lokasi ini baru dibuka untuk umum sejak Jumat 4 Oktober 2019 kemarin. Bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa, (BUMDes) Desa Bendungan, lokasi ini memiliki visi memperkenalkan kearifal lokal di Puncak. Bogor. Kedai kopi ini juga berkonsep alami tanpa merusak cagar alam yang ada.
"Wisatawan bisa menyusuri hutan dengan konsep outdoor, camping ground, tracking, sepeda downhill dan mulai minggu ini kami buka untuk umum, setelah adanya kedai kopi ini," kata Iwan.
Pembina kedai Kopi Pringayu, Abdul Haris, mengatakan, kedai ini memperkenalkan kopi dan teh dari Bogor dan kopi dari berbagai daerah di nusantara. Kedai ini juga melibatkan langsung anak muda karang taruna agar bisa memasarkan produk lokal dengan cara menarik.
"Dengan harapan perekonomian desa yang ada di daerah wisata ini bisa maju denga kreativitas anak muda," kata Abdul. (rna)