6 Fakta Bakcang dari Pontianak, Makanan Penuh Legenda Dibaliknya

Bacang.
Sumber :
  • Cookpad/Siswaty Elfy Bachtiar

VIVA – Fakta bakcang dari Pontianak mungkin belum banyak yang mengetahuinya. Bakcang merupakan salah satu makanan yang jangan sampai dilewati ketika Anda berkunjung ke Pontianak. Menu makanan satu ini terbilang memiliki citarasa yang lezat dan menggiurkan bagi mereka yang menyukainya.

Jenis hidangan yang berasal dari Tionghoa ini selalu mencuri perhatian masyarakat Pontianak. Bakcang bisa dibilang tidak jauh berbeda dari lemper, kue tradisional khas Indonesia. Di mana, dengan menjajal bakcang, Anda akan merasakan sensasi makan perpaduan ketan pulen yang berisikan berbagai jenis isian, mulai dari jamur, daging, hingga telur.

Bagi sebagian orang, bakcang jauh lebih nikmat jika diberikan isian daging babi. Isian tersebut dianggap mampu membuat bakcang menjadi hidangan yang menarik untuk disantap di lidah.

Bakcang.

Photo :
  • binus.id

Bakcang memiliki bentuk yang menyerupai seperti segitiga, dengan volume isian terbilang cukup padat. Memiliki cita rasa yang enak, legendaris tentunya membuat bakcang menjadi jajanan pasar yang paling diincar di Pontianak.

Uniknya dari hidangan yang merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa ini memiliki hari bakcang tersendiri. Di mana perayaan hari bakcang ini menjadi tradisi tahunan yang selalu dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Kalian masih penasaran dengan kuliner Pontianak satu ini? Sebelum menjajalnya, lebih baik simak lebih dahulu beberapa fakta bakcang Pontianak yang perlu Anda tahu.

1. Tradisi Turun-Temurun di Pontianak

Bakcang ternyata bukan sekadar makanan atau jajanan pasar tradisional yang biasa. Namun ternyata, bakcang merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Tionghoa. Hidangan yang berisikan beras ketan serta daging, atau ayam cincang ini pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou.

Hingga saat ini ratusan masyarakat Tionghoa di Pontianak merayakan Hari Bakcang dan tradisi Mandi Peh Cun di Sungai Kapuas, pada Jumat, 3 Juni 2022. Bakcang merupakan tradisi secara turun-temurun yang dirayakan di Sungai Kapuas, Pontianak Kalimantan Barat. Di mana festival atau tradisi bakcang ini dirayakan setiap tanggal 5 bulan kelima dalam penanggalam kalender Imlek.

2. Perayaan Hari Bakcang

 Perayaan Hari Bakcang menjadi tradisi tahunan yang dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan hari bakcang biasanya disertai dengan tradisi makan besar bersama keluarga, mandi tengah hari, dan lempar air menggunakan perahu mesin.

Perayaan ini biasanya untuk mengenang dan menghormati panglima Tiongkok Chiu Yuan yang sudah berkorban demi masyarakat Tiongkok. Dalam memperingati perayaan tersebut, di Pontianak ada dua tradisi yang dilaksanakan oleh warga Tionghoa, yakni mandi di tengah hari atau yang disebut dengan mandi 'Peh Cun' dan makan bakcang bersama keluarga.

Ketua Panitia Perayaan Hari Bakcang, Adi Sucipto, berharap melalui perayaan ini, para generasi muda, khususnya kalangan Tionghoa, tetap ingat tradisi budaya leluhur. 

Apalagi melihat perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat seperti sekarang ini, dimana dengan mudahnya mempengaruhi kehidupan adat dan tradisi yang sudah turun-temurun sehingga sedikit demi sedikit mulai dilupakan.

Gelaran perayaan hari bakcang ini turut memperkaya budaya yang ada di Kota Pontianak, yang diharapkan kedepannya bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Pontianak.

3. Makanan khas Pontianak yang super lezat

Jika kamu berkunjung ke Pontianak, cobalah sejenak untuk mencicipi jajanan pasar satu ini, bakcang namanya. Makanan tradisional masyarakat Tionghoa ini memiliki cita rasa super lezat dan pastinya menggugah selera.

Bakcang merupakan sejenis camilan yang terbuat dari bahan beras ketan dengan isian daging cincang dan beberapa jenis isian lainnya. Makanan satu ini dikemas menarik dengan daun, sehingga menyerupai lemper dan lontong. Camilan ini menjadi makanan tradisional khas Tionghoa di kota Pontianak.

4. Legenda Bakcang

Menurut legenda, bakcang dibuat karena simpati rakyat kepada Qu Yuan yang bunuh diri dengan cara melompat ke sungai Miluo. Saat itu masyarakat melemparkan bakcang ke sungai dengan maksud agar binatang air tidak memakan jasad Qu Yuan dan beralih menyantap bakcang yang dilemparkan.

5. Asal Usul Bakcang

Dalam legenda menyebutkan, jika bakcang berdasarkan dari kisah tragis yang dialami oleh Qu Yuan dianggap menjadi permulaan zongzi atau bakcang. Namun, sumber lain mengatakan bahwa bakcang sudah muncul berabad-abad sebelumnya.

Di mana pada saat itu, masyarakat menyebut hidangan ini dengan jiao shu atau nasi kukus yang dibungkus daun bambu. Kemudian pada masa dinasti Han Timur, masyarakat merendam nasi shu dengan rumput dan air abu.

Mereka menyebutnya dengan sebutan dumpling air alkali. Lalu, pada dinasti Jin,bakcang baru diresmikan sebagai makanan tradisional untuk menyambut festival perahu naga.

6. Filosofi Bentuk Bakcang

Bakcang merupakan jenis hidangan yang berisikan nasi dan isian yang dibungkus apik dengan daun. Bentuknya bisa dibilang segitiga. Masyarakat percaya bahwa ada makna yang mendalam di balik bentuk segitiganya.

Bakcang berbentuk segitiga dengan empat sudut. Di mana, empat sudut tersebut masing-masing mewakili sifat manusia, yakni zhi zu, gan en, shan jie, dan bao rong. Zhi zu artinya merasa puas dengan apa yang dimiliki.

Gan en memiliki arti bersyukur, shan jie artinya berpikiran positif dan bao rong yang artinya adalah merangkul. Keempat makna itu jua selaras dengan ajaran Buddha.

Buka Bersama Perhimpunan Tionghoa, Istri Gus Dur Ingatkan Kemajemukan Indonesia

.

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem (veteran)

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024