Ortolan, Kuliner Asal Prancis yang Mewah Namun Brutal

Cara memakn burung Ortolan
Sumber :
  • The New York Times

VIVA – Pernah mendengar Ortolan? Ortolan adalah salah satu jenis burung. Di awal memang tak terdengar aneh, karena di berbagai belahan dunia bahkan Indonesia memakan burung sudah biasa. Namun, berbeda dengan Ortolan. Berikut mengapa Ortolan menjadi salah satu kuliner yang mewah namun brutal

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Ortolan adalah salah satu jenis burung langka dan burung ini dilindungi oleh Pemerintah Prancis. Burung nocturnal yang biasa disebut Ortolan Bunting ini memiliki suara yang merdu. Burung ini sudah jarang ditemukan di Prancis karena maraknya perburuan terhadap hewan tersebut.

Burung Ortolan

Photo :
  • Daily Express
Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah

Cara mengolah dan memakan burung ini cukup ekstrem. Pertama, burung Ortolan akan dikurung di kandang tanpa cahaya sedikit pun. Ini bertujuan agar burung Ortolan jadi tidak tahu akan waktu dan akhirnya pola makan mereka jadi kacau.

Akibatnya burung ini jadi makan sepanjang waktu hingga tubuhnya mengalami obesitas, membesar hingga dua atau tiga kali lipat dari ukuran semula. Jika sudah begitu burung ortolan langsung ditenggelamkan di dalam minuman keras hingga mati, kemudian baru dipanggang

Klasemen Liga 1: Klub Raffi Ahmad Kecebur Zona Degradasi

Cara makannya pun tak kalah aneh. Bagi yang akan memakam burung Ortolan, cara makannya harus dengan kepala ditutup dengan serber atau kain penutup yang diletakkan di atas kepala. Hal ini dimaksudkan agar aroma dari Ortolan tidak keluar dan dihirup saat menyantap Ortolan. Lalu, menyantap Ortolan harus dengan gigitan karena menyantapnya bersamaan - daging, tulang, lemak, dan seluruh organnya yang menimbulkan sensasi nikmat tersendiri. 

Ortolan.

Photo :
  • U-Report

Karena kekejaman dari hidangan ini, sekarang pemerintah Prancis sudah resmi melarang konsumsi burung Ortolan ini. Namun, beberapa orang "super kaya" terkadang masih memakan hidangan ini. Ada juga yang mengonsumsinya atas izin Pemerintah Prancis untuk tujuan ilmu pengetahuan dan studi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya