Sumber :
VIVAlife
- Membahas minuman kopi dan teh tak lepas dari kata kafein. Meski dapat merangsang stimulan saraf dalam peningkatan kerja dan aktivitas, kafein juga dinilai negatif dalam dunia medis. Kafein yang berlebih dalam tubuh dapat berkontribusi pada kesehatan jantung. Begitu juga dengan minuman berkarbonasi.
Jika dilihat dari kadar kafein, banyak orang beranggapan minuman karbonasi lebih 'jahat' dibandingkan kopi dan teh. Namun faktanya, justru kebalikannya. Minuman bergelembung memiliki kandungan kafein lebih rendah.
Seorang Ahli Gizi dan Pakar Teknologi Pangan, Made Atawan menjelaskan, jika dibandingkan dengan volume yang sama, kafein pada minuman soda adalah setengah dari teh. Sedangkan untuk kopi, minuman soda seperempat lebih rendah.
Inilah yang menjadi alasan mengapa para atlet banyak mengkonsumsi minuman soda saat pertandingan. Minuman yang dikenal dengan efek menyegarkan itu, dipercaya dapat mengembalikan kalori dan energi yang telah habis. "Bisa dibilang ini adalah minuman pendongkrak stamina saat energi menurun," kata mantan atlet renang olimpik asal Indonesia, Richard Sambera saat ditemui di kawasan Sudirman.
Made menambahkan, menumpas dehidrasi tak harus melulu dengan air putih. Pasalnya, sebanyak 80 persen dapat diambil dari cairan atau air, seperti minuman soda dan sisanya 20 persen dari makanan.
Baca Juga :
Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein
Baca Juga :
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun
Baca Juga :
Bayi Ini Lahir Beserta Kantung Ketuban yang Utuh
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
Bra yang tidak pas dapat berpengaruh pada postur dan organ internal.
VIVA.co.id
7 Juni 2013
Baca Juga :