Konsumsi Pasta Aman, Asal...

VIVAlife - Sumber karbohidrat ini paling minim dikonsumsi dengan alasan mencetuskan kegemukan. Padahal menurut Rania Batayneh, ahli gizi dan penulis buku The Diet 1:1:1 pasta sebenarnya tinggi asam folat, zat yang dibutuhkan untuk kesehatan otak.

Dilansir iVillage,  pasta juga memiliki indeks glikemik normal, yakni 41. Jumlah yang hampir sama dengan satu buah pir, dan lebih rendah dari berbagai jenis roti. Untuk mendapatkan manfaat maksimal pasta, Anda diperbolehkan mengkonsumsinya seminggu sekali, dengan memperhatikan takaran dan cara penyajian berikut:

Saat memasak pasta, jangan memperkirakan porsi dengan langsung menuangnya dari kemasan. Porsi yang wajar adalah 2 ons pasta kering. Takaran ini biasanya akan menghasilkan satu mangkuk pasta siap saji.

Campuran terbaik untuk menemani pasta adalah sayuran rendah kalori, kaya vitamin dan mineral. Serat dari sayur ini memberikan sumbangan serat yang membuat Anda kenyang lebih lama. Pilihannya, bayam, buncis, brokoli, kubis, atau kale. 

Jika Anda kesulitan untuk mencari saus sebagai jodoh pasta, tambahkan saus tomat. Seperempat cangkir saus ini mengandung 70 kalori dan 1 gram lemak. Saus tomat juga mengamdumg lycopene, antioksidan penting untuk melawan kanker dan jantung.

Menambahkan serutan keju sebagai topping memang menggugah rasa. Tapi berapa kalori yang Anda dapatkan? Pangkas keju tanpa mengurangi rasa, dengan menambahkan keju parmesan yang mempunya rasa dan aroma kuat.