Tanpa Asisten Rumah Tangga, Siapa Takut!

Ilustrasi alat pembersih rumah.
Sumber :
  • Pixabay/Condesign

VIVA.co.id –  Cucian segunung, setrika menumpuk, piring kotor menanti dicuci, rumah kotor dan berantakan. Belum lagi anak menangis, ditambah bayangan soal 'si mbak' yang tidak kembali ketika anak-anak masuk sekolah mulai ada di benak para ibu ketika akan ditinggalkan pembantu mudik ke kampung halaman sepekan sebelum Lebaran.

Tips Bersihkan Rumah Hingga ke Celah-celah Terkecil

Melihat kondisi rumah bagai kapal pecah, tentu akan membuat para ibu merasa kesal, dan seringkali terbawa emosi.

Bayangan itu terus menghantui para ibu, dan membuat gusar. Setiap tahun menjelang dan paska Lebaran, ketiadaan asisten rumah tangga sering membuat mereka kewalahan mengurus tetek bengek rumah.

5 Manfaat Buah Lemon untuk Membersihkan Rumah

Selama ini, mayoritas keluarga di Indonesia menganggap ART bagian penting dari keluarga. ART adalah orang yang dibayar untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rutin rumah mulai dari menyapu, mengepel, mencuci, memasak dan menjaga anak-anak di rumah.

Tak heran jika selama ini masih banyak para keluarga di Indonesia, menganggap ART sebagai tulang punggung kelangsungan roda kehidupan keluarga. Mereka menjadi sangat tergantung dengan keberadaan ART.

Perhatikan Empat Hal Penting Sebelum Bersihkan Rumah

Pentingnya peran ART diakui Yolanda, ibu rumah tangga beranak dua. Ia sangat tergantung dengan keberadaan ARY. Selama ini, ia bahkan menggunakan dua jasa ART untuk mengurus semua kebutuhan rumah tangganya sehari-hari. Dia menyiapkan anggaran sekitar Rp3 juta untuk kedua ART-nya.

Saat pembantu akan mudik, dia juga harus menyiapkan Tunjangan Hari Raya, di luar buah tangan untuk keluarga mereka di kampung halaman. Ini selalu dilakukan, agar asistennya kembali bekerja setelah libur Lebaran usai. Maklum katanya, saat ini, banyak ART yang enggan kembali bekerja setelah libur Lebaran usai. Mereka, rata-rata mencari induk semang lain yang berani membayarnya lebih mahal.

Meski statusnya sebagai ibu rumah tangga yang tak bekerja, Yolanda mengaku selalu kerepotan mengurus rumah. Apalagi, dua anaknya masih kecil. Ditambah lagi, sang suami, jarang di rumah karena pekerjaannya yang mengharuskan dia berpindah lokasi dari kota satu ke kota lainnya.

"Yang bikin repot itu kalau cucian menumpuk, apalagi ada bayi. Kalau anak sudah besar, mungkin saya nggak pakai jasa ART. Masalah ini ada menurutku untuk yang punya bayi dan balita," katanya seraya menceritakan bagaimana repotnya saat ditinggal asisten mudik ke kampung halaman.

Rumah kotor, anak menangis dan harus mempersiapkan kebutuhan bayi saat akan bersilaturahmi di hari Lebaran, tentu membuatnya sangat membutuhkan bantuan jasa pembantu. Maka tak heran, setiap kali ART mudik ke kampung halaman, dia harus mencari bantuan jasa pembantu infal. Mahal tak jadi soal, asal urusan pekerjaan rumah tangga dan urusan mengurus anak lancar.

Biasanya, asisten infal dibutuhkan selama 10 hari, saat para ART bertemu keluarga di kampung halaman. Meski hanya 10 hari, namun biayanya cukup mahal.

"Pengalamanku, saat pakai jasa pembantu infal bayarannya lebih mahal dari PRT-ku. Karena pembantu infal dibayarnya harian. Satu hari bisa Rp150 ribu," kata Yolanda.

Beruntung, bukan hal yang sulit bagi Yolanda untuk mendapatkan jasa ART infal. Setiap tahun, dia punya langganan penyalur yang sudah dipercaya. "Gampang dapatnya lewat makelar yang sudah langganan. Dan makelar ini selalu seleksi pekerja dan majikannya, nggak asal pilih," katanya.

Ia pun mengaku merasa lebih nyaman menggunakan jasa pembantu infal yang menginap di rumah. Sebab, mereka bisa membantu kapan saja saat dibutuhkan.

"Dan biasanya, pembantu infal itu sudah tahu apa tugas-tugasnya tanpa harus diperintah ini itu. Yang penting kita nggak sembarang cari pembantu, karena takut panjang tangan atau pembantu punya niat jahat," katanya.

Alice Norin dan anak.

Alice Norin Kasih Tips Tak Khawatir Pakai Jasa Suster Infal

"Kalau enggak kenal aku juga enggak berani."

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2018