Ilmuwan Ciptakan Pembungkus Makanan yang Bisa Dikonsumsi

Ilustrasi plastik pembungkus makanan
Sumber :
  • Pixabay/DWilliams

VIVA.co.id – Dalam waktu dekat, Anda tidak perlu repot-repot membuka bungkus makan siang Anda. Bahkan Anda bisa menyantap  makanan tersebut bersama dengan bungkusnya.

Ini Dia Rupa Mesin Penjual Pizza Otomatis Pertama di Jepang

Ya, baru-baru ini para ilmuwan telah mengembangkan sebuah plastik pembungkus makanan yang bisa dikonsumsi. Plastik pembungkus itu terbuat dari protein susu.

Produk tersebut memang kini tengah dikembangkan untuk menjaga kesegaran makanan dan diklaim 500 kali lebih baik dari plastik biasa yang bjsa menjaga kadar oksigen dalam bungkus makanan.

Enggak Butuh Koki, Pizza di Prancis Dibuat oleh Robot

Plastik ini terbuat dari kasein, protein yang terkandung di dalam dalam susu, yang juga memiliki fungsi yang berkelanjutan. Ada pula beberapa perasa tambahan yang digunakan.

“Plastik berbasis protein ini mampu membungkus oksigen dengan kuat yang membantu mencegah pembusukan makanan," ujar kepala penelitian Dr Peggy Tomasula dari Departemen Pertanian Amerika, dikutip dari Metro.co.uk.

Setelah Indomie Kini Ada Donat Nuget, Lagi Viral di Aussie

Ketika digunakan dalam kemasan, mereka bisa mencegah makanan terbuang selama distribusi untuk jarak dan waktu yang lama.

Beberapa kemasan yang bisa dimakan sebelumnya juga telah tersedia dan sudah dijual secara komersil di pasaran. Tetapi bahan tersebut terbuat dari pati, yang lebih berpori dan memungkinkan oksigen keluar melalui pori-pori kecil tersebut.

Sementara plastik pembungkus berbahan dasar protein susu ini memiliki pori-pori yang lebih kecil dan jauh lebih efektif dalam menjaga oksigen keluar dari kemasan.

Peneliti lainnya yang bernama Dr Laetitia Bonnaillie mengungkapkan ada kemungkinan mereka menambahkan vitamin, probiotik dan perasa untuk membuat plastik pembungkus itu.

"Kami saat ini sedang menguji percobaan pembungkus makanan sekali saji yang bisa dimakan. Misalnya, pembungkus stik keju yang terbuat dari plastik, kami berencana memperbaikinya,” ujar Bonnaillie.

Para peneliti telah mempresentasikan karya mereka tersebut di 252 National Meeting & Exposition of the American Chemical Society. Karya ini pun disambut dengan sangat positif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya