Selain Sakit Jiwa, Faktor Ini Bisa Dorong Ibu Bunuh Anaknya

Ilustrasi menderita.
Sumber :
  • http://health.kerals.com

VIVA – Masih hangat kasus kekerasan berujung maut terhadap seorang bayi bernama Callista, yang dilakukan ibu kandungnya, Sinta. Callista akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan beberapa hari di RSUD Karawang, Jawa Barat.

Tragedi Penganiayaan Anak Selebgram: Waspada! Ini 5 Cara Lindungi Anak dari Kekerasan

Banyak motif yang bisa menjadi latar belakang dari kasus pembunuhan oleh ibu kandung sendiri. Salah satunya hambatan ekonomi yang dipendam hingga membuahkan sisi emosional.

"Lihat dulu apakah ini ada intention (ada niat membunuh) atau kecelakaan (tidak sengaja tapi berakibat fatal). Banyak hal yang membuat orang jadi gampang marah, salah satunya ekonomi yang terhambat, ketidakpuasan dalam hidup dan hubungan dengan pasangan," ujar psikolog anak dan keluarga, Sani Budiantini kepada VIVA, Senin, 26 Maret 2018.

Marah ke Anak, Lantas Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Dipaparkannya, dengan emosi yang mudah meledak, seseorang tidak lagi berpikir panjang untuk bertindak. Tak sedikit juga, masalah ekonomi yang membuat seseorang tega menganiaya anaknya sendiri.

"Permasalahan hidup dan ekonomi, buat orang makin tertekan. Sifatnya menjadi lebih spontan dan keras, akhirnya menyalurkan emosinya sesaat begitu," terang Sani.

Polisi Gerebek Panti Asuhan di Medan, Diduga Eksploitasi Anak di Tiktok

Ilustrasi stres di tempat kerja.

Dikatakan Sani, kemungkinan untuk timbulnya sakit jiwa turut berperan. Maka dari itu, pentingnya sosok psikolog dalam menelaah kasus ini juga harus diperhitungkan.

"Malah bisa saja ada halusinasi yang bisa membuat dia sakit jiwa. Makanya lihat dulu kronologis dan motifnya melalui interogasi dari psikolog," terangnya.

Sebelumnya, kasus kekerasan anak kembali terjadi di Karawang, Jawa Barat. Bayi Callista berumur 1,5 tahun meninggal usai mendapatkan kekerasan. Pelaku tak lain adalah ibu kandungnya bernama Sinta. Diduga sang ibu tega melakukan kekerasan terhadap anaknya karena faktor ekonomi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya