5 Cara Pulihkan Trauma Anak Pasca Gempa

Ilustrasi anak indigo.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter yang menghantam Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan banyak korban berguguran. Tak sedikit mereka yang masih berusia anak-anak, harus merasakan langsung guncangan gempa tersebut.

Gempa M 5,8 Guncang Bali, Rumah di Lombok Ambruk

Gempa yang menghantam bisa memberikan dampak secara fisik mau pun mental kepada anak-anak yang merasakannya langsung. Sisi emosional anak-anak yang masih rapuh, membuat pihak keluarga harus mampu memulihkan rasa trauma pada anak sesegera mungkin.

Berikut tips untuk para orangtua membantu para anak memulihkan rasa traumanya akibat gempa yang menghantam, dikutip dari NYU Child Study Center 'Caring for Kids After Trauma, Disaster, and Death'.

Kesehatan Mental: Langkah-langkah untuk Sembuh dari Trauma

1. Kembalikan rutinitas anak

Lingkungan yang memadai dapat membantu anak-anak mampu menghadapi situasi pasca gempa. Mengatur kembali rutinitasnya seperti memberi aktivitas ekstrakulikuler atau belajar mata pelajaran di sekolah, bisa membuat fokusnya berangsur kembali.

Kisah Korban Kekerasan Seksual Usia Dini: 'Trauma Dibawa Sampai Mati'

2. Informasi yang pasti

Berikan informasi yang detail kepada anak-anak terkait gempa yang terjadi. Jujur dan gunakan kata yang mudah dipahami anak, agar ia memahami kejadian yang sebenarnya.

3. Tetap tenang dan sabar

Di masa traumatik ini, ajak anak untuk bersabar menghadapi kejadian gempa ini. Anak-anak yang trauma harus diajarkan untuk tetap tenang dalam mengontrol diri saat situasi gempa.

4. Batasi paparan media

Paparan media biasanya sangat mendetail terkait gempa. Gambar dan pesan mengerikan tak sedikit yang membuat anak-anak makin ketakutan. Pastikan anak untuk tidak mendapatkan paparan berita yang terlalu berlebihan terkait gempa.

5. Buat hobi baru

Bentuk hobi baru untuk mengalihkan rasa traumanya. Selain itu, bisa ajak anak agar menuliskan perasaan dan pemikirannya terkait gempa untuk menumpahkan semua yang ada dipikirannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya