4 Manfaat Luar Biasa Penggunaan Alat Bermain Saat Belajar

Ilustrasi anak belajar
Sumber :
  • Pixabay

VIVA –Banyak metode belajar yang bisa dipilih sesuai kemampuan anak. Salah satu yang sering dipilih yaitu metode belajar sambil bermain. Metode ini dianggap memudahkan proses belajar karena dilakukan dengan cara yang menyenangkan.

Sebagai seseorang yang kerap membuat alat belajar dengan metode bermain, Philip Triatna memahami betul manfaat tersebut. Ditemui usai peluncuran kartu Asah Asuh di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Minggu 4 November 2018, ia mengatakan, ada empat hal positif menciptakan alat pembelajaran dalam permainan.

"Pertama fun. Otak paling favorit belajar dengan cara bermain. Suasana enggak stres dan enggak ada tekanan," ujarnya.

"Manfaat kedua adalah timbulnya kebersamaan. Ngimbangin gadget dengan board game ini ada banyak kebersamaan. Itu yang harus diangkat lagi," lanjutnya.

Manfaat lain seperti disampaikan Philip adalah adanya repitisi. Permainan dibuat menyenangkan sehingga orang ingin bermain lagi dan akhirnya proses pembelajaran akan bersifat menetap karena adanya repitisi. Dan terakhir adalah duplikasi, "Ada enggak ada kita, orang tetap bisa belajar," jelasnya.

Manfaat terakhir tersebut disadarinya ketika banyak alat permainan ciptaannya sampai ke pedalaman Indonesia, dan meski tanpa kehadirannya, alat tersebut bisa digunakan dengan baik.

"Enggak terlalu tergantung kehadiran kita secara fisik. Dengan alat (seperti) ini, ada enggak ada kita orang tetap belajar."

Philip sendiri sudah banyak membuat berbagai macam alat permainan untuk belajar, dan telah bekerjasama dengan banyak pihak, salah satunya Bank Indonesia. Proses pengerjaan kartu permainan untuk belajar biasanya memerlukan waktu satu hingga dua bulan dengan menggandeng Psikolog atau sesuai keinginan klien.  

Ajarkan Anak Terima Kekalahan & Sportivitas, Begini Trik Donna Agnesia
Ilustrasi belajar bersama guru pembimbing

4 Tips Memilih Bimbingan Belajar untuk Anak

Banyak alasan untuk mencari tempat bimbingan belajar (bimbel), orang tua tidak ingin anak mereka tertinggal secara akademis, siswa menginginkan bantuan dalam pengaturan.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2022