Sekolah Dibuka, Wamenkes Dante Sebut Anak Berisiko Tulari COVID-19

Ilustrasi anak pakai masker.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut bahwa proses pembelajaran tatap muka (PTM) bisa berisiko akan meningkatkan kasus COVID-19. Menurutnya, risiko penularan rentan terjadi dan menimbulkan klaster baru.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

"Ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tatap muka itu bisa mempunyai risiko jumlah kasus positif akan bisa meningkat, dan menjadi satu klaster baru," ujarnya dalam Rakornas KPAI secara virtual, Senin, 30 Agustus 2021.

Bukan tanpa sebab, Wamenkes berujar bahwa risiko tersebut beriringan dengan mencuatnya peningkatan presentasi kasus konfirmasi positif COVID-19 pada anak. Terdapat peningkatan sebesar 2 persen dibandingkan Juli 2021 lalu.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Persentase kasus konfirmasi (positif) COVID-19 pada anak di bandingkan dengan dewasa meningkat 2 persen namun tidak meningkat pada kasus kematiannya," lanjut Dante.

Berdasarkan data, kata Dante, kasus konfirmasi positif COVID-19 anak saat ini sebesar 15 persen. Dibandingkan dua bulan lalu angkanya berkisar antara 13 dan 12 persen. Untuk persentase kematian COVID-19 pada anak, tercatat sebesar 2 persen.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Angka kematiannya masih berkisar di antara 2 persen, di antara 2 persen kasus kematian pada anak itu terjadi dari 15 persen kasus konfirmasi," jelasnya.

Orang tua dan guru, imbuh Dante, menjadi penentu agar penularan tak terjadi secara masif pada anak sehingga menimbulkan klaster baru. Para orang dewasa tersebut, sudah seharusnya mengenali gejala dini COVID-19 pada anak serta terus menerus memberi edukasi.

"Apa yang terjadi pada anak-anak sebagai sumber primer dari klaster keluarga harus dicermati dengan baik, sehingga kita mewaspadai kalau ada anak-anak yang kena," bebernya.

Selain itu, Dante menilai pentingnya evaluasi skrining berkala yang beriringan dengan proses PTM terbatas ini.

"Jadi seyogyanya anak-anak diperiksa secara berkala juga sehingga anak-anak tidak jadi sumber klaster di kasus-kasus dewasa," pungkas Dante.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya