Saran dr Zaidul Akbar, Ingin Anak Cerdas Hindari 3 Makanan Ini

Ilustrasi balita
Sumber :
  • Pixabay/techlec

VIVA – Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya cerdas dan mampu mengikuti pelajaran dengan baik saat berada di sekolah. Salah satunya adalah kemampuan menghapal dengan baik. 

Waspada Kolesterol Naik Usai Lebaran! Ini Rahasia dr Zaidul Akbar Atasi Kolesterol Tinggi

Untuk mendapatkan hal itu, menuru dr Zaidul Akbar tidaklah sulit. Semua bisa dilakukan apabila orangtua menghindari tiga hal ini dan tidak memberikannya kepada anak sejak kecil. 

Dalam tayangan YouTube dr Zaidul Akbar, ia menyebutkan fast food atau makanan cepat saji sebaiknya tidak diberikan kepada anak.

Terpopuler: Zaidul Akbar Bantah Aturan Makan 3 Kali Sehari sampai Perbanyak Kelapa saat Makan Getuk

Menurut dr Zaidul Akbar, pengolahan fast food umumnya menggunakan makanan yang telah dibekukan kemudian dimasak dalam minyak dengan panas tinggi.

"Atau juga ayam-ayam. Ada istilah dalam fast food itu deep frying namanya. Dan  proses deep frying justru meningkatkan lemak pada makanan sampai berkali-kali lipat. Kasihan anak anak kita," ujarnya. 

Bantah Aturan Makan 3 Kali Sehari, Zaidul Akbar: Di Kitab Gizi Manapun Tidak Ada Anjuran Itu

"Saya sampaikan kepada teman-teman ayo perbaiki lah, di sekolah (boarding school) diperbaiki makanan, karena kasihan anak anak. Buat yang di rumah, ubahlah kebiasaan yang tidak baik itu. " 
 
Selain fast food, makanan lain yang dapat mengganggu kecerdasan anak-anak adalah yang mengandung gula pasir tinggi. 

"Sayangnya lagi, ternyata bahwa 80 persen sistem imun kita ada pada pencernaan. Kedua, sebagian besar hormon yang memberi ketenangan pada diri seseorang adanya di pencernaan," tuturnya. 

Dan yang ketiga adalah makanan yang berbasis tepung-tepungan.  Zaidul Akbar mengatakan, nasi atau beras itu logam beratnya, dan logam berat itu salah satu makanan yang bikin lemah otak. 

"Solusinya coba beras organik, atau beras yang masih ada kulit arinya itu juga baik. Dibandingkan, beras cokelat (beras yang masih ada kulit arinya) memang memiliki kandungan karbohidrat yang lebih banyak dari beras putih," katanya.

Sementara beras putih  meski karbohidratnya lebih sedikit, beras putih tidak memiliki mineral-mineral penting seperti magnesium, zinc, selenium, dll. Mineral-mineral ini justru ditemukan pada beras cokelat.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya