Moms, Kesalahan Ini Picu Bayi Alami Ruam Popok

Ilustrasi popok bayi
Sumber :
  • pixabay/Ajale

VIVA – Angka kejadian ruam popok di Indonesia mencapai 7-35 persen yang menimpa anak-anak di bawah usia tiga tahun. Kondisi ini biasanya mulai terjadi pada usia beberapa minggu hingga 18 bulan, namun kebanyakan terjadi pada bayi usia 6-9 bulan. 

Dokter Boyke Ungkap Ada Fetish Nyleneh, Terangsang Jika Cium Popok Bayi

Menurut penelitian dalam jurnal ilmu kebidanan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang (Poltekkes Kemenkes Semarang) pada November 2019, masalah yang sering ditemukan pada kulit bayi adalah ruam popok. Hal itu cenderung berhubungan dengan iritasi eksternal seperti kotoran, bahan popok, urin, mikroorganisme, dan gesekan popok yang berulang. 

"Prinsipnya kulit bayi dan anak jelas beda dgn dewasa artinya lapisan kulit mereka jauh lebih tipis. Ada namanya jaringan ikat longgar yang menyebabkan kesannya lebih mudah menguap cairan di kulit sehingga lebih kering kulitnya. Jadi sensitif dan mudah terinfeksi. Pada umumnya seperti itu (kulit bayi)," tutur Konsultan Dokter Spesialis Anak Makuku, Dr.S. T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A., dalam acara virtual Makuku Air Diapers, beberapa waktu lalu. 

Manfaat Popok Dewasa untuk Lansia Hingga Tips Pilih yang Tepat

Gangguan kulit ini biasanya menyerang bagian tubuh bayi yang tertutup popok, terutama di area selangkangan. Bukan tanpa sebab, popok sendiri digunakan selama berjam-jam lamanya sehingga membuat area intim bayi tertutup dalam durasi yang cukup lama.

"Struktur kulit bayi lebih sensitif dan longgar membuat mudah terinfeksi. Kulit kering harus dilembabkan. Penting untuk pakai pelembab kulit seperti rush cream dan mosturizer. Paling sensitif juga (pada kulit) memakai popok karena 24 jam. Karena daerah situ daerah sensitif jadi pilih popok yang tepat," imbuhnya.

Jaga Kesehatan Kulit Bayi Ternyata Penting untuk Tumbuh Kembang Moms, Begini Caranya

Sayangnya, banyak orangtua yang tanpa sadar justru memicu ruam popok akibat kesalahan kecil namun sering dilakukan. Menurut dokter Andreas, kesalahan terbanyak yang dilakukan orangtua adalah salah memiliki ukuran popok.

"Prinsipnya, yang penting bagaimana memilih popok yang nyaman. Itu datangnya dari ukuran. Ini sering salah di Indonesia. Kita enggak bisa patok usia anak berat badannya sama. Yang penting memilih ukuran popok berdasarkan berat badan, bukan usia," jelasnya.

Selain itu, dokter Andreas juga menegaskan agar popok yang dipilih memiliki daya serap tinggi. Serta, tak menggumpal ke bagian bawah dan tentunya bahan nyaman seperti Makuku Air Diapers dengan struktur dan formula baru seperti anti-gumpal, kering, tipis, dan memiliki daya tampung maksimal. 

"Daya serap tinggi karena dia pakai popok 24 jam. Mau enggak mau daerah itu harus kering. Kalau basah, mudah ruam dan terinfeksi. Lalu, ketika gerak, enggak ganggu pergerakannya, enggak gumpal, kalau jalan turun ke bawah popoknya. Pilih yang tidak gumpal. Bahan nyaman, begitu sentuh kulit tidak langsung sentuhan dengan kulit bayi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya