Ibu Perlu Tahu, 3 Hal Ini Sebabkan Anak Susah Makan

Anak susah makan/picky eater.
Sumber :
  • unsplash

VIVA – Salah satu hal terpenting bagi seorang ibu adalah memastikan anaknya punya pola makan sehat. Tidak sedikit ibu yang rela meluangkan waktu, usaha, tenaga serta melancarkan berbagai trik demi membuat si kecil doyan makan.

Bunda, Jangan Panik! Ini Tips Mengatasi Anak Susah Makan

Ibu perlu pahami beberapa faktor yang membuat anak sulit makan. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr Vinci Ghazali SpA, MM, MBA yang ditemui VIVA di Brawijaya Women and Children Hospital beberapa waktu lalu.

Anak yang susah makan bisa jadi disebabkan karena kesulitan mengonsumsi makanan. Menurut dr Vinci, ada tiga pemicu utama yang membuat si kecil enggan menyantap makanannya.

Anak Kurang 1 Tahun Banyak Alami Neophobia, Apa Itu?

Pertama, anak sehat namun sedang tumbuh tinggi. Tentu tak nyaman bagi anak untuk mengunyah sementara merasakan sakit pada gigi.

Dr Vinci melanjutkan, "Kedua adalah anak sedang sakit, sehingga selera makan menurun." Untuk kasus kedua ini, Ibu tidak perlu kuatir karena nafsu makan anak akan membaik jika ia sudah pulih dari sakit.

Anak Susah Makan Sebabkan Gampang Sakit Hingga Malnutrisi, Orang Tua Harus Lakukan Ini

Tapi faktor yang paling sering membuat anak susah makan yaitu anak sehat tapi tidak punya selera makan. Hilangnya selera si kecil bisa jadi karena penyajian yang salah atau tekstur makana yang tidak disukai.

Dr Vinci memberikan tips agar anak menyukai makanan, orangtua harus memberikan penyajian yang menarik. Sebab olahan yang itu-itu saja akan memicu rasa bosan anak. Variasikan jenis menu dan cara penyajian agar anak bersemangat makan.

"Tekstur makanan juga disesuaikan dengan kelengkapan alat mengunyahnya. Serta, jam makan harus tepat dan suasananya saat makan harus nyaman," ungkap dr Vinci.

Terkait waktu makan yang tepat, dimulai dari cara pelatihan orangtua sejak dini. Di samping itu, pola makan yang disiplin sejak dini menjadi proses anak memahami waktu untuk makan. Semua ini sebaiknya mulai diterapkan segera setelah anak mendapat MPASI.

"Training jam makan pada anak terkait kebiasaan orangtua juga. Seringkali orangtua malah tidak memberi contoh pola makan dan waktu makan tidak tepat. Jadi, orangtua coba instropeksi dulu apakah waktu dan penyajian makannya sudah tepat." sambung dr Vinci.

Jadi supaya si kecil punya pola makan yang sehat dan teratur, butuh peran aktif dari kedua orangtua. Baik dalam cara penyajian makanan hingga menerapkan kebiasan makan yang sehat dan tepat waktu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya