Kapa Toman, Objek Wisata Anti-Mainstream Nan Memukau

Kapa Toman, Obyek Wisata Anti-Mainstream Nan Memukau
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Anda bosan berwisata di tempat yang sudah terkenal, bahkan selalu diserbu para pengunjung di setiap liburan akhir pekan? Tak ada salahnya jika sesekali Anda datang ke Jorong Jambak, Nagari Sianok Enam Suku Kabupaten Agam, Sumatera Barat atau berjarak sekira lima kilometer dari kawasan objek wisata Jam Gadang Kota Bukittinggi.

Benteng Vredeburg Yogyakarta Direvitalisasi, Bakal Ada Wisata Malam

Kapa Toman namanya. Objek wisata satu ini memiliki konsep yang berbeda. Menawarkan suguhan pemandangan indah Ngarai Sianok, yang merupakan sebuah lembah sempit dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam, dan dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya. Anda pasti akan merasakan sensasi yang berbeda.

Objek Kapa Toman merupakan sebuah kafe menyerupai kapal layar yang terbuat dari kayu. Di sini, selain dapat menikmati sajian kuliner khas nan lezat, serta dibuai angin sepoi-sepoi, dan keindahan Ngarai Sianok, Anda juga berasa seperti berlayar di tengah lautan.

7 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang yang Wajib Dikunjungi di Waktu Liburan

Tak sedikit para wisatawan yang datang menyempatkan diri berswafoto dari atas Kapa Toman. Pemandangan Ngarai Sianok yang indah, membuat komposisi foto yang dihasilkan menjadi lengkap.

Haikal Abrar, sang pengelola kafe Kapa Toman menyebutkan, konsep kafe bernuansa kapal di Sumatera Barat ini hanya dapat dijumpai di kawasan Ngarai Sianok. Ia sengaja membuat kafe dengan konsep ini dengan tujuan memberikan sensasi liburan kepada pengunjung terutama yang ingin menghabiskan hari libur di tempat objek wisata unik.

Taman Mini Indonesia Indah: Jendela Menuju Keberagaman Budaya dan Pesona Alam Indonesia

Keunikan bentuk kapal, sajian kuliner dan keindahan panorama Ngarai Sianok, kata Haikal, menjadi modal utama yang ditawarkan kepada para pelancong, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.

Bahkan, Haikal mengklaim objek wisata kafe Kapa Toman, yang sejak akhir Desember 2017 dibuka, mampu menyedot perhatian banyak wisatawan. Di hari libur, Haikal mampu meraup keuntungan tujuh juta dalam sehari.

Soal menu makanan, Haikal membeberkan terdapat sejumlah menu yang tak kalah lezat jika dibandingkan dengan kafe atau restoran lain. Bahkan dari sekian banyak menu yang ditawarkan, teh telur tapai merupakan menu yang paling banyak dipesan oleh pelanggan.
 
Teh telur tapai merupakan minuman kesehatan yang berbahan dasar telur ayam kampung atau itik, teh, susu dan gula serta tapai. tapai kata haikal, merupakan rahasia penghilang rasa amis pada telur. 

Bahkan tak hanya itu saja, campuran tapai juga memberikan cita rasa berbeda dengan teh telur pada umumnya. Soal harga kata Haikal, menu yang ditawarkan Kafe Toman sangat terjangkau, terutama bagi wisatawan menengah ke bawah.

Wisata anti-mainstream

Haikal menjelaskan, pembuatan Kapa Toman sendiri menghabiskan biaya sekitar Rp500 juta yang dikerjakan oleh tenaga profesional dari Sibolga Sumatera Utara. Pekerja dari Sibolga ini merupakan tukang yang memang sehari-hari membuat kapal besar, baik kapal tangkap maupun kapal penumpang. Walau sudah selesai dan sudah beroperasi, namun Haikal menegaskan, jika konsep kafe Kapa Toman masih dalam tahap pengembangan.

"Ini masih tahap awal. Masih akan kita kembangkan. Ke depan akan kita buat seperti kapal yang sesungguhnya. Sekarang masih ada beberapa komponen struktur bangunan yang dibuat dari baja ringan. Nanti, semuanya akan bernuansa kayu," katanya.

Tak hanya itu saja, haikal menambahkan dalam waktu dekat, area di sekitar kafe Kapa Toman juga akan disulap sedemikian rupa. Akan ada kolam dan taman hias, serta area berkemah. Yang jelas katanya, lokasi ini akan dijadikan lokasi wisata anti-mainstream.

Diketahui, kawasan objek wisata Ngarai Sianok, merupakan salah satu objek yang kerap dikunjungi para wisatawan. Di samping pemandangan yang indah, udara nan sejuk juga memberikan sensasi yang luar biasa.

Kontur Lembah Sianok yang membentang sejauh 15 kilometer dari sisi selatan Nagari Koto Gadang hingga Nagari Sianok Enam Suku, dengan kedalaman tebing mencapai 100 meter, dan lebar celah sekitar 200 meter ini terbentuk, karena proses turunnya sebagian lempengan bumi, sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam.

Patahan di Sianok ini merupakan bagian dari Patahan (Sesar) Semangko yang membelah Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. 

Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) di Pulau Sumatera ini. Proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama indah.

Anda penasaran? Sembari mendengarkan lagu Minang nan syahdu, silakan berkunjung ke sini. Dipastikan Anda akan ketagihan dan ingin kembali berkunjung di lain waktu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya