Maskapai Siapkan Penerbangan Tambahan di Lombok untuk Evakuasi Turis

Wisatawan asing ramai-ramai tinggalkan Lombok pasca gempa bumi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Usai gempa 7,0 Skala Ritchter di Lombok, Nusa Tenggara Barat minggu malam. Menteri Pariwisata, Arief Yahya terus memantau bandara dan maskapai untuk mengantisipasi lonjakan perubahan jadwal wisatawan mancanegara untuk terbang ke luar pulau Lombok dan Bali.  

Lepas Keberangkatan Kloter 1 Jemaah Haji ke Tanah Suci, Menag Puji Layanan Fast Track

“Saya pantau, permintaan orang ke luar Lombok dan Bali via airlines dan bandara, baik di Lombok maupun Bali. Pak Judi Rifa dan Pak Robert Waloni langsung mencari tambahan pesawat, dan sekaligus slot untuk pergerakan pesawat baru dari dan menuju Lombok-Bali,” kata Arief di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018. 

Ia secara khusus meminta dan mengimbau kepada seluruh pimpinan maskapai penerbangan untuk mengedepankan pelayanan penumpang. Mempermudah dan mempercepat wisatawan mancanegara yang hendak mengubah rencana perjalanan, atau rencana terbang. 

Raniah Terpaksa Melahirkan di Tepi Jalan Gara-gara Infrastruktur di Ketapang Rusak

"Mohon dibantu sepenuhnya dan tidak mengenakan penalti. Karena traveler ini harus mengubah jadwal bukan karena rencananya. Tetapi situasi bencana, sehingga harus terbang lebih awal dari rencana. Situasinya mirip dengan hotel di hari pertama,” ungkapnya. 

Beberapa maskapai nasional juga sudah menyiapkan penerbangan tambahan, posisinya siaga ketika dibutuhkan. Seperti Garuda Indonesia sudah mencadangkan 4-6 penerbangan tambahan. 

Pesawat Boeing 737 Terbakar di Senegal, 10 Orang Luka-luka

“Kami terus memantau permintaan, dan peningkatan perjalanan menuju Jakarta maupun mancanegara,” kata Judi Rifajantoro, staf khusus mentri pariwisata bidang akses dan infrastruktur. 

Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Akses dan Infrastruktur, Robert Waloni, mengatakan bandara Lombok International Airport juga terus melakukan pelayanan prima. Bahkan kali ini bandara Lombok buka 24 jam penuh untuk mengantisipasi jika harus menambah pesawat tambahan ke mancanegara.

Di sisi lain, Menpar tegaskan untuk selalu siapkan 3A, akses, amenitas dan atraksinya. Akses itu meliputi maskapai penerbangan, bandara dan navigasi penerbangan. Itulah yang menjadi perhatian wisatawan selama terjadi bencana. 

“Dan itulah yang terus kita pantau dan mencarikan solusi terbaik,” ujar Menpar Arief Yahya. 

Beberapa mitra Co Branding Wonderful Indonesia juga peduli dan menaruh simpati dengan manajemen krisis kepariwisataan. Bank Rakyat Indonesia misalnya, menawarkan percepatan pemulihan terhadap masyarakat yang terdampak.

“Itu bagus, karena Bali dan Lombok adalah pulau pariwisata, untuk itu perlu dukungan banyak pihak dalam pemulihan,” kata Menpar.

Tehitung mulai hari ini, Senin 6 Agustus 2018, Menpar pun telah menginstruksikan tim manajemen krisis kepariwisataan, untuk membuka posko di Lombok bersama Politeknik Pariwisata Lombok dan Pemda terkait. 

“Posko tersebut dibangun dan difokuskan sebagai layanan informasi khususnya bagi wisatawan yang terdampak, baik nusantara maupun mancanegara”, jelas Arief Yahya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya