Gak Cuma Cappadocia, Kota Bursa di Turki Juga Punya 11 Tempat Wisata Kece Ini

Iznik Museum di Bursa, Turki.
Sumber :
  • VIVA/Sumiyati.

BURSA – Popularitas Cappadocia di Turki begitu melekat di benak masyarakat Indonesia. Terutama, usai series Layangan Putus menuai sukses besar, di mana para pemainnya punya impian untuk berwisata ke sana. 

Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

Eits tapi, enggak cuma Cappadocia saja lho yang indah. Negara Transkontinental Turki juga punya kota Istanbul dan Bursa, yang wajib banget dieksplor, jika kamu punya kesempatan untuk berlibur ke sana. Ada apa saja? Scroll untuk mengetahuinya, yuk.

Berikut beberapa tempat wisata di Kota Bursa, Turki yang VIVA kunjungi secara langsung ditemani Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Turki bersama Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) serta Turkish Airlines (Indonesia). 

Terharu! Ivan Gunawan Resmikan Sebuah Masjid di Uganda, Ucapkan Rasa Syukur kepada Tuhan

1. Karagoz Museum

Karagoz Museum di Kota Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.
Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Karagoz dan Hacivat adalah dua karakter dalam permainan bayangan tradisional ini. Dua karakter tersebut dibuat dari kulit dan karton yang dipantulkan di layar putih. 

Pertunjukkan ini mirip dengan wayang Indonesia, namun yang membedakannya adalah, jika karakter-karakter wayang ditampilkan di depan layar sehingga terlihat jelas, tapi tidak dengan Karagoz dan Hacivat yang ditampilkan di belakang layar putih sehingga karakter-karakternya hanya terlihat bayangannya saja. 

Arkeolog sekaligus Staf Karagoz Museum, Volkan Karaca, menceritakan, pertunjukkan tradisional yang sudah ada sejak tahun 1300 Masehi ini bersifat jenaka, di mana karakter Karagoz dan Hacivat diciptakan oleh Seyh Kusteri. 

"Karagoz diceritakan memiliki karakter yang usil dan selalu memakai pakaian merah, sementara Hacivat memiliki perangai lebih sabar, berpendidkan dan selalu memakai baju hijau," terangnya.

Seiring perkembangan zaman, karakter-karakter yang dibuat semakin beragam tidak hanya Hacivat dan Karagoz saja. Sekali pertunjukkan, durasinya sekitar 45 menit dan kamu hanya dikenakan biaya 50 Lira atau sekitar Rp25 ribu. 

2. Iznik Museum

Iznik Museum di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Baru dibuka pada Januari 2023, dijamin tempat ini masih asri dan pastinya Instagramble buat foto. Museum ini menyimpan barang-barang peninggalan zaman pra sejarah yang ditemukan di sekitar Iznik dari zaman Neolitikum. 

Art History atau Sejarawan di Iznik Museum, Musa Albayrak, menjelaskan, beberapa peninggalan pra sejarah yang berhasil disimpan di museum ini antara lain, tulang hewan, mangkuk dari keramik, telapak kaki, hingga wadah susu untuk memerah sapi. Barang-barang yang ditemukan di sini kurang lebih sudah ada sejak tahun 600 SM.

"Zaman Kalkolitik alat-alat yang ditemukan lebih modern, sementara Bronze age, orang-orang di zaman ini sudah menggunakan peralatan dari logam, namun masih ditemukan tanah liat," kata dia. 

Kemudian pada zaman Helenistik yaitu tahun 300 SM, sudah mulai ditemukan emas dan menggunakan uang. 
Berlanjut saat Romawi, peninggalannya berupa kuburan (sarkofagus) dari marmer. 

"Tahun 200 SM setiap kota kuno di Romawi ditemukan Nekropol (kuburan). Mereka dikubur dengan emas dan harta lain. Namun, kuburan-kuburan ini baru ditemukan pada tahun 2015," tuturnya.

Menurut Musa Albayrak, keramik-keramik yang ditemukan di Iznik punya ciri khas yaitu berwarna biru dan hijau yang dibuat pada tahun 1300 SM. Terakhir, zaman kerajaan Usmani yang didirikan tahun 1299, peninggalannya berupa senjata seperti senapan dan pedang.

3. Iznik Muzesi

Iznik Muzesi di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Berada tidak jauh dari Iznik Museum, ada satu museum yang penting bagi peradaban Islam. Di museum ini kamu akan menemukan peralatan rumah tangga, handuk, sandal dari logam, uang logam, hingga sajadah. 

Bangunannya pun tak kalah indah, didominasi warna merah bata, dengan taman yang lumayan luas, dijamin kamu bakal betah berlama-lama di sini. 

4. Masjid Ayasofya Cami atau Hagia Sophia (Orhan) Mosque

Masjid Ayasofya Cami atau Hagia Sophia (Orhan) Mosque di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Uniknya, masjid ini menyimpan mozaik peninggalan gereja. Pada dinding terdapat gambar Yesus, karena dulu masjid ini difungsikan sebagai gereja. 

Pada tahun 1600 bangunan ini tidak digunakan lalu direnovasi. Baru pada tahun 1935 bangunan ini digunakan sebagai museum dan beralih fungsi menjadi masjid pada 2011. Karena dulunya masjid ini pernah menjadi tempat ibadah umat Nasrani, mimbar gereja yang terdapat di dalam tetap dipertahankan hingga sekarang. 

5. Berburu dan belajar membuat keramik

Penc Cini Atolyesi, toko keramik di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Keramik menjadi bagian dari budaya Turki dan salah satu satu seni tradisional yang ditekuni di sana. VIVA berkesempatan mengunjungi toko Penc Cini Atolyesi yang ada di kota Bursa. Kami pun diajak mengikuti workshop untuk membuat cini, yang dinilai lebih unik dari keramik. 

Menurut sang pemilik toko, Emine Yukunc, bahan untuk membuat cini juga berbeda dengan keramik biasa. Motifnya sebagian besar bunga tulip yang menyimbolkan Allah SWT, serta mawar dan anyelir yang menyimbolkan Rasulullah SAW. 

"Cini ini paling unik dan berkualitas di Iznik untuk kerajaan dan ekspor ke negara lain. Perbedaan cini dengan keramik biasa adalah, cini dioven pada suhu 920 derajat sementara keramik biasa suhunya harus di atas 1000. Untuk materialnya, bahan cini lebih tipis dan menggunakan batu kuarsa, sementara keramik menggunakan lumpur," paparnya.

Di tempat ini, kamu bisa membeli keramik dan ikut workshop untuk membuatnya. Untuk mengikuti workshop kamu harus merogoh kocek 600 Lira atau sekitar Rp340 ribu untuk 3 jam sekali pertemuan dan 2000 Lira atau Rp1.120 ribu untuk paket bulanan.

6. Desa Misi

Desa Misi di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Desa Misi terkenal karena bangunannya Instagramable berwarna-warni. Dulunya bekas pemukiman Yunani, desa ini sekarang menjadi kawasan yang dilindungi. Banyak orang yang datang sekadar untuk berfoto. Bangunan-bangunan rumah di sini juga sebagian besar berbentuk rumah adat. 

Uniknya lagi, bangunan rumah di sini terbuat dari lumpur yang dicampur dengan daun gandum atau rumput kering di bagian luar dan kayu di bagian dalamnya, lalu dipercantik dengan pot bunga di mana-mana. Sebagian besar penduduk di sini berprofesi sebagai petani dan terdapat banyak perkebunan, mulai dari zaitun, 
blueberry hingga mulberry. 

7. Kulineran di Desa Misi

Makanan Turki yang mirip odading.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Ketika menelusuri Desa Misi, ada Restoran Nermin Ablanin Evi yang tak kalah unik dan berada di antara rumah-rumah penduduk. Dihiasi banyak pot bunga, ketika masuk ke dalam mata kamu akan dimanjakan dengan berbagai ornamen unik nan klasik, seperti setrika arang, peralatan makan jadul hingga lukisan Mustafa Kemal Ataturk. 

Saat baru masuk, restoran ini lebih terlihat seperti rumah penduduk dengan area outdoor berada di samping bangunan, yang difungsikan sebagai restoran. Suasananya begitu tenang dan asri, terlebih banyak tanaman yang ditanam di sini. 

Menu-menunya pun cenderung cocok untuk lidah orang Indonesia. Seperti mante sejenis pangsit yang diolah dengan cara digoreng dan ada pula yang direbus dengan topping yogurt. Uniknya, ada juga makanan yang mirip dengan odading, yang juga tak kalah lezat. 

Harga makanan di sini dibanderol antara 60-200 Lira atau sekitar Rp30 ribuan hingga yang paling mahal berkisar Rp100 ribuan. Sementara untuk minuman, tersedia kopi, teh, jus dan bir tradisional. 

8. Menginap di Desa Misi

Tempat menginap di Desa Misi, Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Masih di tempat yang sama, restoran ini ternyata menyediakan tempat untuk menginap, tepatnya di lantai dua. Kamar yang lebih kecil dibanderol 600 Lira dan 800 Lira untuk ukuran yang lebih besar. Harga tersebut sudah termasuk 3 kali makan. 

Jika ingin menyewa sekaligus dengan ruang tamu, tarifnya berkisar 1300 Lira untuk kamar yang lebih kecil dan 2000 Lira untuk yang besar. 

9. Desa Cumalikizik

Desa Cumalikizik di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Cumalikizik diartikan sebagai desa yang terdiri dari orang Turki. Cumalikizik disebut juga dengan desa wisata karena banyak yang menjual kerajinan tangan, mulai dari keramik, baju, syal, aneka aksesoris, mainan, hingga makanan khas.  

Berkunjung ke sini, kamu bisa memanfaatkan untuk berburu oleh-oleh. Selain unik dan dijamin hand made, harga yang ditawarkan juga cenderung lebih murah dibanding kota besar seperti Istanbul. 

10. Masjid Agung Ulucami

Masjid Agung Ulucami di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Setiap kota besar di Turki memiliki masjid agung, termasuk di Bursa. Masjid Agung Ulucami sendiri di bangun pada tahun 1399. Dinding-dinding masjid ini banyak dihiasi huruf Wau seperti dalam Alquran surat Al Munafiqun ayat 8. 

Masjid ini semakin indah dengan banyaknya hiasan kaligrafi. Mihrab yang terdapat di sini, kiri kanannya terbuat dari kayu yang dihiasi banyak ukiran berbentuk bulan dan bintang. Masjid ini terkenal memiliki banyak kubah. Uniknya lagi, masjid Agung Ulucami memiliki tempat wudhu di dalam masjid. Namun, hanya pria yang diperbolehkan mengambil wudhu di sini.

11. Grand Bazaar

Grand Bazaar di Bursa, Turki.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

Tidak hanya di Istanbul, Bursa juga memiliki Grand Bazaar, yang siap memanjakan hasrat belanjamu. Awal memasuki tempat belanja ini, kanan kirinya banyak dijual perhiasan. Makin ke dalam, barang-barang yang dijual semakin beragam, mulai dari pakaian, pashmina, peci Turki, furnitur, dan masih banyak lagi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya