- VIVA/Dani Randi
VIVA – KRI Bima Suci bersandar di dermaga Container Terminal 3 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (CT 3 BPKS), Selasa, 28 November 2017. Kedatangan kapal latih ini disambut baik oleh masyarakat setempat.
Setibanya di dermaga, ribuan warga mengantre untuk bisa naik ke atas kapal tersebut. Mereka tak melewatkan momen untuk berswafoto di KRI Bima Suci.
Pantauan VIVA, para siswa yang masih berseragam sekolah dan masyarakat umum silih berganti naik ke atas kapal. Mereka kemudian mengeksplorasi dari depan hingga belakang kapal yang badannya terbuat dari besi tersebut.
“Kapalnya unik. Jarang kita lihat juga,” kata salah satu pengunjung, Siska.
Pengunjung lainnya yang merupakan seorang guru, Didik mengatakan sengaja membawa sekitar 15 muridnya untuk melihat secara langsung KRI Bima Suci. Sebab, kapal ini baru kali pertama singgah di Sabang.
“Ini baru kita lihat. Jarang sekali di Sabang kapal yang mirip pinisi ini singgah di Sabang,” katanya kepada VIVA di dermaga CT 3 BPKS Sabang, Aceh.
Sementara Komandan Pangkalan Angkatan Laut Sabang, Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie mengatakan, KRI Bima Suci merupakan kapal layar baru atau kapal latih buatan Spanyol yang singgah ke Sabang untuk menyukseskan kegiatan Sail Sabang. Kapal ini diproduksi di Spanyol, kemudian berlayar ke Italia, Mesir, Arab dan Srilangka hingga sampai Indonesia.
KRI Bima Suci ini, kata dia, memiliki panjang 111 meter dan lebar 15 meter dengan tiga tonggak utama bertinggi 52 meter dan 26 layar.
“KRI Bima Suci ini merupakan kapal latih Taruna dan Taruni TNI AL, kita juga persilakan masyarakat umum untuk melihat kapal ini,” katanya.
Dia menyebut, KRI Bima Suci dijadwalkan akan mengisi kegiatan Sail Sabang seperti parade roll pada tanggal 2 Desember sewaktu Presiden Joko Widodo tiba di Sabang. Keesokan harinya, kapal ini akan kembali berlayar.
“Dari jadwal yang kita terima, tanggal 3 Desember 2017, KRI Bima Suci akan kembali berlayar untuk mengikuti kegiatan Hari Armada,” ucap Kicky.
Aceh Siapkan 110 Event Wisata di 2020 Demi Gaet 3 Juta Wisatawan
Aceh ingin menjadi tujuan primadona pariwisata.
