Para Penyelamat di Pusaran Tragedi

Kru Basarnas di misi penyelamatan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun
Kru Basarnas di misi penyelamatan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Bendera setengah tiang di kantor Basarnas

Kantor Basarnas di Jakarta

Operai SAR akan dianggap selesai apabila korban telah ditemukan atau diselamatkan atau karena setelah hasil evaluasi SMC, pelaksanaan SAR sudah maksimal sehingga rasional  untuk ditutup. Hal ini yang membuat operasi penyelamatan bisa dihentikan meski belum seluruhnya korban ditemukan seperti yang terjadi dalam insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun.

Sebaliknya, operasi SAR bisa diperpanjang dengan tiga kondisi berikut: Berdasarkan evaluasi terhadap perkembangan dan penyelenggaraan operasi SAR; Ditemukan tanda-tanda kehidupan atau atau keberadaan korban musibah atau bencana; Adanya permintaan dari pihak pemerintah daerah, perusahaan atau pemilik kapal atau pesawat dan oleh pihak keluarga yang mengalami musibah atau bencana.

Dalam hal ini, biaya penyelenggaraan operasi SAR dibebankan kepada pihak yang meminta.

Sulitnya Danau Toba

Enam belas hari setelah masa pencarian dilakukan, operasi SAR atas korban Sinar Bangun resmi ditutup. Untuk mengingat para korban, di area tersebut akan didirikan monumen peringatan.

Humas Basarnas, Pebriadi, adalah salah satu yang turut dalam operasi SAR di danau Toba selama 10 hari. Dia membenarkan bahwa medan yang mereka hadapi merupakan medan pencarian yang sangat sulit. Sanking dalamnya danau Toba kata dia, berkali-kali jangkar yang mereka buang tak juga tertambatkan sekalipun sudah ditambah tali.

Halaman Selanjutnya
img_title