SOROT 526

Tsunami Aceh Dekatkan Neni Muhidin ke Wilayah Bencana

Neni Muhidin
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Tsunami Aceh 2004 silam masih menyisakan trauma yang cukup menghantui Neni Muhidin. Saat itu, meski bukan berperan sebagai relawan, Neni melihat langsung betapa Aceh porak poranda dan tak berdaya. Semua orang panik dan menangis. Banyak keluarga yang meninggal dunia. Orangtua kehilangan anak, dan sebaliknya.

Konser Yogyakarta Royal Orchestra Rayakan Kisah Keberanian Pahlawan

Sebulan usai tsunami Aceh, tepatnya 24 Januari 2005, Palu dilanda gempa besar. Bencana yang bertubi-tubi ini akhirnya membuat Neni memutuskan untuk mendedikasikan diri membantu korban bencana di Indonesia. Dia bergabung sebagai anggota tim ekspedisi Palu Koro, yang sudah berkecimpung di bidang penanggulangan bencana, sejak 2008.

"Saya ke Aceh dengan teman, hanya melihat situasi di sana, bukan sebagai relawan. Satu bulan pasca gempa Aceh, 24 Januari 2005 Palu dilanda gempa besar. Karena sudah trauma melihat keadaan di Aceh, kemudian kejadian di sini, jadi tambah trauma," katanya kepada VIVA, Kamis, 8 November 2018.

Fauzi Bowo Dukung Usulan Ali Sadikin Jadi Pahlawan Nasional

Neni Muhidin

Tak ingin berpangku tangan, keberanian mengesampingkan trauma pun terbit dari dalam jiwa Neni. Apalagi setelah bertemu dengan rekan seperjuangan, yang tak lain adalah pegiat kemanusiaan dari LSM. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Bandung ini lantas membuat forum untuk membahas sesar Palu Koro. Dari situ, mereka berupaya untuk mendorong pemerintah agar serius menangani isu kebencanaan.

Tantowi Yahya Kembali Salurkan Donasi Rp2 Miliar untuk Pahlawan Seni dan Olahraga

"Ada banyak catatan perjalanan di forum. Saya mengakui forum kita dari 2009 awal sampai hari ini masih inisiasi. Tidak seperti forum kebencanaan di kota lain yang sudah terstruktur, sehingga terlihat baik sebagai organisasi," katanya.

Segenap upaya mereka tempuh, termasuk membangun komunikasi dengan pemerintah daerah, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi maupun kota Palu. Hingga Palu terbantu dengan program dari United Nations Development Program (UNDP), Strategic Centre for Disaster Risk Reduction (SCDRR).

"Beberapa kota di Indonesia seperti Aceh, Yogyakarta, Padang dan Palu yang mungkin masih dalam penilaian rawan bencana. 2009 program itu berjalan di sini, tapi saya tidak di sana, hanya sebagai mitra," ujarnya.

Forum penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah memiliki anggota yang aktif untuk lalu lalang di kabupaten, guna menyusun dokumen. Misalnya untuk menyusun peta rawan bencana dan penanggulangan bencana. Lalu ketika BPBD terbentuk, ada beberapa peta rawan bencana yang lebih spesifik, misalnya peta gempa, peta tsunami, peta longsor dan peta banjir.

"Khusus gempa dan tsunami bahkan disimulasi, saat itu 23 November 2012, ada agenda nasional BNPB dengan tema 'Gladi Nasional Penanggulangan Bencana'. Dokumen disimulasi saat gladi, areanya di pesisir pantai yang sekarang jadi wilayah paling rusak dihantam tsunami," katanya.

Terpinggirkan

VIVA Militer: Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo

Mengenang Sang Prajurit Tangguh, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo sosok yang tidak asing dalam sejarah Indonesia. Mendiang dikenal sebagai prajurit tangguh dengan peran penting di berbagai peristiwa.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024