SOROT 554

Menyambut Presiden Terpilih

Joko Widodo di Kampung Deret, Jakarta
Sumber :
  • VIVA / Agus Rahmat

VIVA – Jarum jam menunjukkan pukul 00.00 WIB, Selasa dini hari 21 Mei 2019. Namun, keheningan di bulan puasa Ramadan saat itu tak tampak di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Sejak tengah malam, kawasan ini justru terlihat sibuk. Aparat bersenjata siaga di setiap sudut jalan, memastikan pengamanan di jalan-jalan utama yang mengarah ke pusat Ibu Kota.

Geopolitik Global Makin Bergejolak, Wamen BUMN: Menyimpan Emas Paling Aman

Tak jauh dari lampu merah Jalan Imam Bonjol, kawat berduri dan pembatas jalan ‘berdiri tegak’. Seolah menghalau siapa pun yang akan melintas di jalan menuju Bundaran Hotel Indonesia. Kawat duri juga dipasang keliling menutupi setiap celah pintu masuk ke dalam kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat.

Sorot 554 Pengamanan Gedung KPU

Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat

Tengah malam itu, pengamanan di kantor KPU memang ekstra ketat. Lembaga yang menangani hajatan pemilu lima tahunan ini tak bisa dilewati sembarang orang. Pegawai maupun para pewarta yang hendak masuk ke KPU mesti  diperiksa ketat. Lalu lintas di sekitarnya pun diatur sedemikian rupa, meski sudah dini hari.

Dini hari itu, ruang sidang kantor KPU masih riuh. Empunya hajat, KPU, baru saja menuntaskan  hasil rekapitulasi suara di 34 provinsi di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Menjelang sahur, sekira pukul 01.46 WIB, KPU siap mengumumkan hasil Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019.

Inkracht! Jaksa Eksekusi 2 Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Dari hasil rekapituasi Pilpres 2019 yang disaksikan oleh perwakilan pasangan, menyatakan bahwa pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraih 85.607.364 suara atau 55,50 persen. Sedangkan rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 68.650.239 atau 44,50 persen.

Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mengungguli rivalnya Prabowo-Sandiaga dengan selisih 16.957.122 suara. Duet Jokowi-Ma’ruf unggul di 21 provinsi. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno menang di 13 provinsi.

Jumlah suara sah pada pemilu presiden dan wakil presiden yaitu 154.257.601 suara,  dan jumlah suara tidak sah 3.754.905. "Keputusan berlaku mulai tanggal ditetapkan, ditetapkan tanggal 21 Mei 2019," kata Ketua KPU, Arief Budiman di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 21 Mei 2019.

Sorot 554 Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Pemilu 2019

Dari hasil tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan menolak. Sementara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf menerima hasil itu. "Kami menyatakan menolak hasil Pilpres," kata saksi BPN, Azis Subekti di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa dini hari, 21 Mei 2019.

Azis juga menyatakan bahwa pihaknya tak akan menyerah dan akan melawan ketidakadilan yang menciderai hasil Pilpres 2019. "Kami tidak pernah menyerah melawan ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kebohongan dan apapun yang akan mencederai demokrasi," ujar Azis.

Berdasarkan ketentuan, ada waktu selama tiga hari bagi peserta Pemilu yang tidak puas untuk mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Yakni hingga tanggal 24 Mei 2019.

Jika sampai 24 Mei tidak ada pengajuan sengketa ke MK, maka KPU punya waktu tiga hari untuk menetapkan calon presiden dan wakil presiden terpilih. Sebaliknya jika ada, maka KPU menunggu putusan MK dikeluarkan.

Pengumuman Senyap

Tapi, keputusan KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019 lewat tengah malam bukan tanpa gunjingan. Tak hanya waktu mengumumkannya yang tak wajar, tanggal penetapan yang dipercepat satu hari menjadi Selasa dini hari 21 Mei 2019, juga dipertanyakan banyak pihak. Prabowo salah satunya.

“Dini hari tadi pagi, yang senyap-senyap begitu. Paslon 02 juga merasa pengumuman dilaksanakan pada waktu yang janggal, di luar kebiasaan,” kata Prabowo merespon pengumuman KPU lewat tengah malam, Selasa, 21 Mei 2019.

Komisioner KPU, Viryan Aziz membantah tuduhan KPU dianggap diam-diam mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 pada Selasa dini hari. Menurutnya, KPU sudah melaksanakan tahapan yang diatur perundang-undangan.

"Penetapan hasil pemilu pukul 01.46 WIB bukan sesuatu yang sifatnya terburu-buru atau sesuatu yang dipaksakan. Namun, itu proses yang berjalan secara alamiah dan kegiatan tersebut secara berjenjang," kata Viryan di kantor KPU, Selasa, 21 Mei 2019.

Komisioner KPU Viryan Aziz.

Komisioner KPU, Viryan Aziz

Viryan menyadari banyak spekulasi yang muncul setelah KPU mengumumkan hasil perolehan suara Pemilu 2019 pada Selasa dini hari. Ia menegaskan, tanggal 22 Mei adalah batas waktu maksimal bagi KPU menyampaikan hasil perolehan suara Pemilu 2019.

Itu merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur penetapan hasil perolehan pemilu diumumkan paling lambat 35 hari sejak hari pemungutan suara. Nah, 35 hari setelah pemungutan suara jatuh pada 22 Mei 2019. "Kalau bisa lebih awal, ya, lebih baik. Enggak apa-apa," ujar Viryan.

Disamping itu, semua perwakilan dari paslon 01 dan paslon 02 maupun partai politik semuanya hadir selama proses rekapitulasi. Semua proses dan kegiatan rekapitulasi didokumentasikan foto dan video, agar semuanya berlangsung terbuka dan transparan.

Terkait acara penetapan hasil Pemilu 2019 yang dilakukan hingga dini hari, Viryan berdalih bahwa proses rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara merupakan satu kesatuan, yang tak berhenti hanya karena alasan waktu sudah berganti hari atau lewat pukul 24.00 WIB.

"Dengan demikian sebenarnya ini sudah clear bahwa mekanisme penghitungan dan rekapitulasi itu tidak ada jeda waktu istirahat yang standar," ujar Viryan.

Namun demikian, salam situasi ini, KPU, lanjut Viryan, menjadi serba salah. Bila hasil pemilu diumumkan 22 Mei tengah malam, KPU juga tetap jadi sasaran kritik. "Itu nanti bisa dilihatnya lain lagi. Prinsipnya, KPU sudah selesaikan pekerjaan. Itu bukan sesuatu yang terburu-buru," tegasnya.

Pidato Kampung Deret

Jauh dari kontroversi waktu pengumuman hasil Pemilu 2019, Joko Widodo bersama cawapresnya, KH Ma’ruf Amin memilih menepi, berbaur bersama masyarakat di kawasan padat penduduk di tengah Ibu Kota. Jokowi meyampaikan pidato kemenangannya di tengah warga Kampung Deret, Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa siang, 21 Mei 2019.

Seperti khasnya Jokowi, berbaju putih lengan panjang dilipat, celana hitam dan sneakers, turun dari mobilnya, tak jauh dari rel kereta api dekat Stasiun Senen. Wajahnya Jokowi sumringah, Ia berjalan masuk kampung sejauh 100 meter, terus menebar senyum sembari menyapa dan menyalani satu per satu warga masyarakat.

Pemilu yang Panjang dan Lama

Pemilu Serentak 2019 dinilai panjang dan lama

img_title
VIVA.co.id
25 Mei 2019