Pelantikan Presiden AS

Resep Obama untuk Jalur Gaza

VIVAnews - KISAH ini terjadi dua pekan lalu.  Presiden George Walker Bush berpidato di Philadelphia, Amerika Serikat. Inilah pidato terakhirnya sebagai presiden di kota itu. Tanggal 20 Januari ini Barack Hussein Obama dilantik. Bush tamat. Dalam pamitan di Philadelphia itu dia berkisah tentang prestasinya.

Penjualan Mobil Nasional April 2024 Kembali Anjlok, Merosot 28,4 Persen

Nun jauh dari podium George Bush itu, di ibu negara Israel Tel Aviv, Ehud Olmert sedang gundah gulana. Perdana Menteri Israel itu resah sebab 15 negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di New York segera membahas resolusi nomor 1860. Resolusi itu memaksa Israel angkat kaki dari Palestina.

Semua negara sudah setuju. Amerika Serikat, sekutu setia yang selama ini sigap melindungi Tel Aviv tampaknya juga setuju. Boleh dibilang tinggal ketuk palu. Dan Olmert jelas cemas.

Video Mobil Parkir Sembarangan Bikin Pemilik Kedai Makanan Susah Jualan

Tiba-tiba George Walker Bush menghentikan pidatonya. Ada telepon super penting. Si penelepon adalah Ehud Olmert. Jarang-jarang presiden negeri adidaya itu turun dari podium hanya untuk sekedar menerima telepon.

Ajudan Presiden Bush sesungguhnya sudah berusaha membendung  Olmert: Bush tidak bisa diganggu, sedang berpidato. Tapi kepada sang ajudan  Olmert bersuara keras,“ Saya tidak peduli. Saya mau bicara dengan dia sekarang”. Dan Bush pun turun panggung.

Macron Perintahkan Tangkap Penyerang Mobil Tahanan Prancis: Saya Tidak Akan Kompromi

Olmert penuh semangat menuturkan cerita ini kepada wartawan di Tel Aviv,Senin pekan ini. Perdana Menteri yang tengah didera skandal korupsi itu seperti ingin menunjukan kepada rakyat Israel bahwa dia berhasil menekan  Bush menolak resolusi 1860 itu.

Olmert kemudian melanjutkan. “ Saya bilang kepada Bush bahwa Amerika Serikat tidak bisa mendukung seruan Dewan Keamanan PBB itu”. Bush, kata Olmert, akhirnya memanggil Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dan memerintahkan agar menolak resolusi itu.

Dewan keamanan PBB memang tetap menerbitkan resolusi itu tanpa dukungan Amerika Serikat. Dan itu menjadi alasan bagi Israel untuk mengabaikannya. Hingga hari ini serdadu negeri itu tetap mengempur Jalur Gaza. Lebih dari seribu tewas.

Cerita Olmert secara telanjang menjelaskan bahwa dalam perkara penyerbuan ke Jalur Gaza  sikap politik luar negeri Amerika Serikat bisa disetir dari Tel Aviv.

Bahwa Amerika Serikat tidak lagi seperkasa November 2007, ketika Presiden Bush begitu enteng memaksa Olmert duduk di meja perundingan dengan petinggi Hammas di Annapolis. Bahwa Amerika Serikat tidak lagi sekuat 17 September 1978 ketika Jimmy Carter memaksa Menachem Begin duduk semeja dengan Anwar Sadat dalam perjanjian Camp David.

Memudarnya keperkasaan Washington itu  sesungguhnya sudah dirasakan hampir semua negara di kawasan Timur Tengah setahun terakhir. Setelah Bush sukses menundukkan Afganistan dan menyeret Sadam Hussein ke tiang gantungan, tapi terus-terusan tunduk terhadap Israel, rakyat di Timur Tengah kerap kali melawan Washington dalam rupa-rupa cara, termasuk dengan cara membanyol.

Lihatlah apa terjadi setelah Muntadar Al Zaidi melempar sepatu ke wajah Bush, di Baghdad, 14 Desember 2008. Rakyat di sejumlah negara di Timur Tengah ramai-ramai membeli sepatu yang mirip dengan sepatu itu.

Sebuah pabrik meningkatkan kapasitas produksi sepatu sejenis dan laku 30 ribu pasang tiap hari. Facebook Muntadar dibanjiri 110 ribu pendukung. Sejumlah ayah menawarkan anak gadisnya menikah dengan si Muntadar ini.

Sejumlah game online mengenang peristiwa itu dalam  permainan adu ketangkasan melempar Bush dengan sepatu. Salah satunya berjudul Sock and Awe. Jumlah pengunjungnya sampai 40 juta.

Pelecehan terhadap Bush dan tentu saja Amerika Serikat kini sedang jadi trend di Timur Tengah. Dalam sejumlah aksi protes atas invasi Israel ke Jalur Gaza, Bush dilukiskan sebagai macan ompong.  Warga Irak bukannya berterima kasih atas keringat  Bush  menyudahi  Sadam Hussein, tapi mereka malah menghujatnya habis-habisan.

Tidak sekedar menghujat, banyak pula negara di Timur Tengah yang masih menyimpan bara dengan  Washington. Iran yang  disebut poros setan oleh Bush, petinggi Taliban di Afganistan, sisa kekuatan Sadam di Irak, Hammas di Palestina dan sejumlah negara lain.

Hujatan Kasar yang Dituliskan IDF di Dinding RS Indonesia

Tentara Israel Tulis Hujatan Kasar ke Indonesia Usai Hancurkan RS di Jalur Gaza

Baru-baru ini, viral di sosial media, di mana tentara Israel menulis hujatan kasar ke Indonesia di gedung RS Indonesia di Gaza yang sudah mereka hancurkan

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024