Krisis Petani di Negeri Agraris
Jumat, 7 November 2014 - 20:04 WIB

Sumber :
- VIVAnews/Dyah Ayu Pitaloka
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengatakan, pemerintah akan meningkatkan jumlah petani yang memiliki lahan. Pemerintah akan memaksimalkan lahan yang ada untuk pertanian, termasuk lahan di kawasan hutan.
Ia mengatakan, selama ini pertanian tidak menarik dan cenderung ditinggalkan orang karena Indonesia kurang gigih mengendalikan pupuk dan meningkatkan produksi benih. Juga kurang serius memperbaiki irigasi.
Andrinof berjanji, guna meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah akan memberikan hak kelola lahan bagi petani yang tidak punya lahan atau yang selama ini cuma jadi buruh. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.
“Petani kita sebenarnya tidak butuh peningkatan kualitas dan kemampuan. Mereka banyak yang lebih pintar dari sarjana pertanian. Masalah mereka adalah pupuk dan benih serta lemah di pemasaran,” ujarnya kepada VIVAnews , Kamis 6 November 2014.
Baca Juga :
Ia mengatakan, selama ini pertanian tidak menarik dan cenderung ditinggalkan orang karena Indonesia kurang gigih mengendalikan pupuk dan meningkatkan produksi benih. Juga kurang serius memperbaiki irigasi.
Andrinof berjanji, guna meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah akan memberikan hak kelola lahan bagi petani yang tidak punya lahan atau yang selama ini cuma jadi buruh. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.
“Petani kita sebenarnya tidak butuh peningkatan kualitas dan kemampuan. Mereka banyak yang lebih pintar dari sarjana pertanian. Masalah mereka adalah pupuk dan benih serta lemah di pemasaran,” ujarnya kepada VIVAnews , Kamis 6 November 2014.
Halaman Selanjutnya
Pemerintah menargetkan 1 juta hektare lahan baru. Selain itu, ada target membangun irigasi dan bendungan serta menjamin ketersediaan pupuk dalam jumlah dan waktu. Dengan itu, swasembada pangan ditargetkan tercapai dalam tiga tahun.