Bongkar Pasang Kurikulum
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
Pakar pendidikan Prof. DR. Sutjipto mengatakan, ada sejumlah kekurangan dalam Kurikulum 2013. Selain itu, tenaga pengajar juga belum dilatih dengan baik.
Untuk itu ia sepakat kurikulum itu perlu dievaluasi. Menurut dia, Kurikulum 2013 itu tematik. Namun, guru tidak disiapkan untuk itu. Makin tinggi makin susah, karena harus makin spesifik.
“Belum tentu semua guru bisa menjalankan Kurikulum 2013. Kebanyakan belum bisa,” ujar Sutjipto, Kamis, 11 Desember 2014.
Menurut dia, pelatihan satu hingga dua pekan tak cukup untuk guru. Sebab, persiapan itu penting. Jika persiapan tak matang, siswa akan jadi korban.
Menurut dia, jika guru hebat, kurikulum apa saja tak masalah. Sama seperti yang lain, ia juga menilai Kurikulum 2013 belum matang.
Selain itu proses pelaksananya juga tergesa. Akibatnya, tak hanya guru yang tak siap, Kepala Sekolah, perlengkapan, buku, akses informas, kepala dinas juga belum siap.
Menteri Tak Bijak
Tak semua senang dengan keputusan Mendikbud terkait penghentian pelaksanaan Kurikulum 2013. Ketua Tim Inti Penyusunan Kurikulum 2013 Prof. DR. Said Hamid Hasan, MA menilai, keputusan itu tak bijaksana.
Menurut dia, pemerintah seharusnya tetap melanjutkan pelaksanaan kurikulum tersebut sambil terus melakukan perbaikan. Sebab menurut dia, keputusan itu akan menyulitkan sekolah dan membingungkan siswa.
“Itu menjadi masalah besar. Karena satu semester pertama menggunakan Kurikulum 2013 dan semester berikutnya menggunakan Kurikulum 2006. Jumlah pelajarannya berbeda, beban kerjanya juga bebeda, bukunya juga berbeda,” ujar Hamid kepada VIVAnews, Rabu, 10 Desember 2014.
Ia mengakui, masih ada guru yang belum siap melaksanakan Kurikulum 2013 karena belum dilatih. Namun menurut dia, itu tidak bisa digeneralisir.
Sebab, faktanya, ada guru yang siap melaksanakan kurikulum tersebut. “Ini kan mengeneralisasi guru-guru yang tidak siap dan mengorbankan guru yang sudah siap menjalankan kurikulum ini,” ujar Hamid.
Pakar kurikulum ini menjelaskan, Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini tak hanya berisi pengetahuan, namun juga memasukkan pelajaran tentang sikap, perilaku dan karakter dalam tiap mata pelajaran dan kegiatan belajar mengajar.
“Sebab kita tidak hanya membutuhkan intelektualitas namun juga karakter dan sikap,” ujarnya menjelaskan.
Hamid bercerita, Kurikulum 2013 sudah mulai disusun sejak 2010. Pada 2012, kurikulum ini sudah selesai dan diuji coba serta mulai melatih guru-guru.