Bongkar Pasang Kurikulum
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
Kurikulum 2013 ini merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari Kurikulum 2006. Ini merupakan integrated kurikulum karena pelajaran sikap, perilaku dan karakter tidak dipisahkan dari pelajaran lain. Sikap dan perilaku ini juga dinilai oleh guru.
“Tidak ada kurikulum lain yang seperti K13 ini mulai dari penyusunan hingga implementasinya, termasuk kurikulum 2006.” ujarnya.
Dalam proses penyusunannya, kurikulum ini juga melibatkan banyak kalangan mulai dari guru, Kepala Sekolah, pengamat pendidikan, tokoh masyarakat hingga Bank Indonesia dan Ditjen Pajak.
Menurut Hamid, ada sekitar 300 guru yang terlibat. Selain itu, tim juga menggelar uji publik. Dalam uji publik semua masyarakat bisa memberi masukan dan sumbang saran. “Secara konsep, Kurikulum 2013 sangat kuat dan kokoh.”
Keberatan yang sama disampaikan Musliar Kasim. Mantan wakil menteri pendidikan dan kebudayaan ini mengatakan, Kurikulum 2013 tak salah.
Menurut dia, hanya persiapan implementasinya yang terlambat, misalnya soal pengadaan buku. Namun menurut dia, keterlambatan itu terjadi karena Kemendikbud menggunakan sistem baru dalam pengadaan buku.
Pengadaan buku tak lagi terpusat di Kemendikbud namun diserahkan ke masing-masing sekolah dengan sistem e-catalog. “Hal itu kami lakukan untuk mengindari fitnah kami memanfaatkan Kuriklum 2013 untuk proyek. Karena ini sesuatu yang baru makanya telat,” ujarnya kepada VIVAnews, Rabu, 10 Desember 2014.
Ia menilai, tak sepenuhnya guru belum siap menjalankan Kurikulum 2013. Sebab, faktanya banyak guru yang sudah dilatih dan siap melaksanakan kurikulum ini.
Guru sudah dilatih dan banyak yang sudah mengerti. Menurut Musliar, jika menunggu semua guru siap membutuhkan waktu lama, bisa sampai sepuluh tahun. Sependapat dengan Hamid, kurikulum ini bisa tetap dijalankan sembil terus melakukan perbaikan.
Musliar menjelaskan, ada perbedaan mendasar antara Kurikulum 2013 dan 2006. Menurut dia, Kurikulum 2013 itu aktifitas base. Sementara Kurikulum 2006 kognitif base.
Kurikulum 2013 tidak hanya mengajarkan pengetahuan namun juga sikap, keterampilan dan perilaku. Sementara, Kurikulum 2006 hanya mengajarkan pengetahuan semata. “Jadi ga ada yang salah dengan Kurikulum 2013. Kurikulum ini juga sudah matang dan siap diaplikasikan.”
Gonta Ganti
Indonesia termasuk negara yang hobi gonta ganti dan bongkar pasang kurikulum. Sejak merdeka hingga saat ini, setidaknya sudah ada sepuluh kurikulum yang digunakan.
Kurikulum itu di antaranya, Rencana Pelajaran 1947, Rencana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum Rencana Pendidikan 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Mendikbud mengatakan, kurikulum memang harus berubah. Namun, perubahan itu tidak boleh ekstrim. Untuk itu, evaluasi kurikulum yang ada. Mana yang harus diperbaiki. Ke depan, kurikulum harus dinamis dan mengikuti perkembangan zaman dan tak ada istilah disempurnakan.