Bongkar Pasang Kurikulum

Anies Baswedan.
Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

Sebab, tidak ada kurikulum yang sempurna karena kehidupan terus berjalan. Untuk itu, harus ada perbaikan dan perubahan.

Namun, menurut dia, kemampuan guru lebih menentukan dibanding kurikulum. Ia mengibaratkan seperti orang yang menembak tapi meleset terus. Sebagus apapun senapan dan pelurunya, jika yang menembak tak dilatih dengan baik maka akan gagal.

Untuk itu, kemampuan guru dan Kepala Sekolah harus dikembangkan. “Kunci keberhasilan pendidikan bukan kurikulum tapi guru yang mumpuni. Menurut dia, guru yang mumpuni diberi kurikulum apapun pasti akan jalan.”

Hal senada disampaikan pakar pendidikan Prof. DR. Sutjipto. Menurut dia, guru yang hebat bisa mengkreasi materi pembelajaran, menjadikan pembelajaran menyenangkan untuk siswa.

Guru yang baik akan mencari bahan ajar dengan kreatif. Menurut dia, mutu pendidikan bukan karena kurikulum. Kebiasaan mengganti kurikulum saat ada masalah dalam pendidikan merupakan sesuatu yang tak tepat.

Meski demikian, kurikulum tetap diperlukan sebagai rambu dalam pendidikan. Namun, kurikulum bukan sesuatu yang sakral dan tak bisa diubah.

Untuk itu semua pemangku kepentingan terkait pendidikan harus diperbaiki secara sistemik. Guru, fasilitas, buku, Kepala Sekolah, dinas semua harus terintegrasi. Ada buku guru tidak dilatih tidak jalan.

Guru bagus sementara pemahaman Kepala Sekolah berbeda juga tidak jalan. Guru bagus, manajeman sekolah bagus tapi fasilitas tidak memadai juga tidak bisa jalan.

Namun, pendapat berbedar disampaikan Prof. DR. Said Hamid Hasan, MA. Bagi dia, kurikulum merupakan sesuatu yang vital dalam proses belajar mengajar dan peningkatan kualitas pendidikan.

Sebab, kurikulum akan mengajarkan anak berfikir kritis. Untuk itu, perubahan kurikulum memiliki landasan mulai dari kondisi masyarakat, teori pendidikan, teknologi, budaya dan aspek lain yang mengharuskan ada penyesuaian.

Selain itu fasilitas pendidikan juga harus bagus. Peran guru juga tak kalah penting. Makanya Kurikulum 2013 melatih guru agar kemampuan mereka dalam implementasi kurikulum tersebut bagus.

Hari menjelang sore. Jarum jam di tangan menunjuk angka dua. Namun, puluhan siswa SMAN 24 Jakarta tersebut masih bertahan, menggerombol di luar kelas.

Mereka menunggu giliran ujian susulan guna memperbaiki nilai. (ren)

Nuvola Gloria turut melaporkan.