Keri Lestari Dandan, Harapan Baru Penderita Diabetes

keri lestari
keri lestari
Sumber :
  • www.facebook.com/keri.lestaridandan.3

Yang ada adalah mengatasi gangguan dari kadar glukosa darah dengan cara me-manage insulin atau rekayasa insulin. Amerika yang pertama kali mencetuskan dual agonis PPAR Ganda, jenis glitazar.

Namun India meluncurkan lebih dulu pada Juni 2013, melalui serangkaian penelitian selama 13 tahun, hasilnya berupa Lipaglin. Namun itu semua masih berbahan dasar kimia,” jelas Keri.

Dalam penelitiannya, Keri bercerita, setelah menekuni penyakit diabetes sejak kuliah S1, dia mendapatkan kesempatan merasakan beasiswa dari Dikti untuk belajar ke Korea. Di sana ia melakukan penelitian terhadap bumbu dan rempah-rempah yang tersedia.

Keri pun tertarik pada biji pala yang dianggapnya mudah dicari dan kerap dikonsumsi masyarakat. Awalnya ia hanya mendapatkan PPAR Gamma pada biji pala, sedangkan teman satu risetnya di Korea menemukan adanya PPAR Alfa di bahan yang sama.

Dua hal itulah yang disebut dual agonis. Kebetulan kala itu, sedang ada riset di Amerika terkait ‘New Diabetic Mechanism’ melibatkan PPAR ganda ini. Inilah yang kemudian dikembangkan Keri.

Penelitian 'Nyeleneh'

Keri mengakui penelitiannya ini agak nyeleneh. Pasalnya, Biji Pala memiliki penanda zat aktif berupa Myritisin dan Safrol.

Kedua senyawa itu dianggap harmful, salah satunya menyebabkan kantuk. Oleh karena itu, Keri membuang kedua senyawa yang dianggap harmful itu dalam ekstraksi biji pala.

Halaman Selanjutnya
img_title