Keri Lestari Dandan, Harapan Baru Penderita Diabetes

- www.facebook.com/keri.lestaridandan.3
Jangan sampai gadget menjauhkan yang dekat. Saya juga tidak pernah memaksakan anak. Sama seperti orang tua saya dulu tidak memaksakan saya.
Anak saya yang pertama tidak ada yang mengikuti jejak kedua orang tuanya, satu masih SMP dan satu lagi kuliah di ITB jurusan Bisnis Manajemen.” ujar wanita yang pernah mengenyam pendidikan Arsitektur di salah satu perguruan tinggi swasta.
Mengurus keluarga memang bukanlah hal yang gampang. Namun Keri yakin jika semua wanita mampu menjalaninya.
Wanita itu memang benar-benar mampu menyatukan keluarga. Berbeda keadaannya jika hanya memiliki ayah, tanpa ibu. Foto: Siti Sarifah
Pasalnya, dia pernah melakukan penelitian jika anatomi otak perempuan memang multi-tugas, berbeda dengan pria yang hanya single task. Jadi dia tidak heran jika kebanyakan pria sering mengeluh jika diminta untuk membantu mengurus keluarga dengan alasan telah lelah berkutat dengan pekerjaan kantor. Sebaliknya dengan wanita yang mampu mengatasi keduanya.
“Wanita itu memang benar-benar mampu menyatukan keluarga. Coba saja lihat keluarga yang hanya memiliki ibu, kebanyakan masih survive dan bisa terus bersatu, harmonisasi terjaga. Berbeda keadaannya jika hanya memiliki ayah, tanpa ibu. Inilah pentingnya seorang ibu dalam rumah tangga. Wanita bisa menjalankan keduanya, sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir,” ujar Keri.
Namun begitu, lanjut dia, yang dibutuhkan wanita untuk bisa survive dalam ‘dua dunia berbeda’ adalah dengan menjalankan perannya diwaktu dan kondisi yang sesuai. Misalnya, ketika berada di rumah dan berkumpul dengan keluarga, maka dirinya harus 100 persen berperan sebagai ibu, demikian juga sebaliknya.
“Nikmati saja. Jangan pernah memilih antara keduanya, ibu rumah tangga dan karir. Jalani saja keduanya.
Jalin kerja sama yang baik dengan pasangan di rumah. Bagaimana cara kita berperan dalam harmonisasi.