SOROT 363

Korban Layar Kaca

Ilustrasi/Anak korban ledakan bom
Sumber :
  • VIVA.co.id/http://www.dw.de

VIVA.co.id - Sepeda kecil itu tampak teronggok di pinggir jalan. Kereta angin tersebut disandarkan begitu saja di pagar sebuah taman yang terletak di pinggir gang.

Cat warna merah yang menghiasi sepeda ini sudah mulai pudar dimakan usia. Debu tipis terlihat menempel di sekujur rangka dan seluruh bagian sepeda.

Carissa (25) tampak nanar melihat sepeda tersebut. Matanya masih terlihat sembap dengan garis hitam di bawahnya. Ibu muda ini baru saja kehilangan anak bungsunya berinisial A (8), pemilik sepeda warna merah yang teronggok di pinggir taman tersebut.

A meregang nyawa setelah dianiaya R (8), teman sekelasnya di SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Siswa kelas dua SD tersebut mengembuskan napas terakhir usai dihajar R saat mereka tengah ikut lomba menggambar di sekolahnya, Jumat, pekan lalu.

Carissa tak sendirian. Ia ditemani mertua dan sejumlah tetangganya. Mereka duduk di depan rumah yang tak seberapa besar, milik keluarga yang sedang dirundung malang ini.

Tak ada yang istimewa dari rumah berukuran 3x4 meter ini. Selain ada loteng di atasnya, sejumlah perabotan tampak berjejal di dalam ruangan. Sementara itu, beberapa helai pakaian dan mainan terlihat menumpuk di atas lantai semen.

Dinding rumah terlihat kusam dengan cat yang mulai memudar. Pintu rumah juga langsung bertemu dengan gang yang melintasi permukiman padat penduduk di Jalan Delman Utama Nomor 62 RT 009/012 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan ini.

Awalnya, Carissa tampak enggan ketika didekati. Ia mengaku sudah malas membicarakan kematian anaknya. Menurut dia, hal itu sudah terjadi dan ia tak ingin mengungkitnya lagi.

“Awalnya saya emosi. Tapi, ya, sudahlah kami terima saja, sudah takdirnya. Enggak karena berantem pun, kalau sudah ajalnya anak saya, tetap meninggal juga,” ujar Carissa kepada VIVA.co.id yang menyambangi rumahnya, Rabu, 23 September 2015.

Ia mengaku belum bisa melupakan A. Sebab, ia yang tiap hari mengantar anak keduanya tersebut ke sekolah. Menurut Carissa, A tak suka menonton televisi. A juga tak suka main video game atau playstation. Bungsunya itu lebih suka main sepeda dengan teman-teman sebayanya.

Meski mengaku ikhlas, Carissa dan suaminya tetap menuntut agar kematian anaknya ditindaklanjuti oleh penegak hukum. Ia tak ingin jatuh korban lagi. Carissa berharap, R berubah dan tak melakukan kekerasan serupa.

“Biar dia nggak bandel lagi. Ya, diapainlah terserah polisi. Nanti kalau dia besar tetap gitu gimana. Ada lagi korban kayak A nanti. Makanya kami tetap lanjutkan ke polisi,” tuturnya.

Telepon Pengaduan Terkait Anak Siap 24 Jam
Polres Depok bentuk Tim Srikandi

Depok Catat 147 Kasus Kejahatan pada Wanita dan Anak

Data dari Januari hingga Juli 2016.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016