Fokus Kami Perbaikan dan Perubahan Ekonomi

- VIVA/Muhamad Solihin
Itu maksudnya, bagaimana hukum itu tidak tajam ke satu sisi tetapi tumpul ke sisi yang lain. Hukum tidak digunakan untuk memukul lawan tetapi justru melindungi kawan, itu yang menjadi komitmen kita. Dan banyak isu masalah pangan, energi, isu infrastruktur, itu sekarang diangkat oleh masyarakat dari sisi kesenjangan ketidakadilan. Masih dirasakan oleh masyarakat harapan mereka bahwa kedekatan pemerintah statusnya bukan hanya membangun infrastruktur yang dinikmati oleh kalangan menengah atas yang punya mobil dan sebagainya tetapi juga infrastruktur yang memberikan dampak langsung dirasakan oleh masyarakat.
Misalnya seperti apa?
Seperti Jawa Tengah kemarin kita di Jalan antara Rembang sampai ke Demak jalanan rusak sekali. Nah ini sangat ironis kalau dibandingkan dengan visi utama Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur, justru infrastruktur yang langsung dirasakan oleh masyarakat tidak diperhatikan dengan baik sementara infrastruktur yang hanya mungkin dipakai oleh sekelompok atau segelintir anggota masyarakat itu difokuskan.
Lalu apa yang jadi perhatian publik?
Bagi kami, Prabowo-Sandi, ke depan kita akan terus berkomitmen membangun infrastruktur. Kita akan melibatkan pihak swasta, kita akan dorong pola pembiayaan ke depan. Ini adalah pembiayaan yang inovatif. Ada kemitraan pemerintah dan badan usaha, tidak tertumpu semuanya kepada BUMN, tetapi juga kita ajak teman-teman Kadin, teman-teman Hipmi, teman-teman UMKM untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan kita ke depan, karena fokus kita adalah pembangunan manusianya.
Selanjutnya...
Bagaimana dengan pembangunan infrastruktur?
Mengenai infrastruktur yang fisik, tentunya kita akan rangkul sektor dunia usaha dan swasta untuk membangun. Dan ini yang menjadi pemikiran kami. Dan banyak sekali potensi-potensi yang belum kita realisasikan dan ini yang menjadi PR bagi Prabowo-Sandi. Konsep visi Indonesia adil makmur itu adalah berpusat pada pembangunan manusianya
Beberapa kali Anda bicara soal ekonomi, apa soal ekonomi yang membuat Anda sering ke pasar?
Iya. Pertama isunya yang sering diangkat oleh masyarakat. Saya jarang sekali ditanya mengenai isu-isu yang dibicarakan oleh para elit, tetapi semua bertumpu pada dua hal. Pertama adalah harga bahan pokok, bahan pokok itu semua naik 70 persen terjadi di pasar tradisional. Saya ingin memastikan bahwa pasar tradisional memainkan peran strategis untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok karena kenaikan harga bahan pokok atau ketidakstabilan harga bahan pokok langsung berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
Lalu apa yang kedua?
Daya beli masyarakat sekarang menurun. Banyak pasar tradisional yang sepi, banyak keinginan masyarakat untuk merevitalisasi pasar tradisional.
ketiga, mengenai lapangan kerja. Jarang sekali saya ditanya oleh anggota masyarakat mengenai isu-isu yang banyak timbul di kalangan para elit untuk memecah belah. Tetapi justru mereka bertanya bagaimana tentang penghasilan kami, bagaimana dengan lapangan kerja untuk anak-anak kami? Bagaimana peluang untuk kami bisa hidup lebih baik, dan itu yang diharapkan oleh masyarakat.
Sekarang untuk dihadirkan pada 2019-2024 terakhir mereka menyatakan bahwa program pemerintah mereka apresiasi, tetapi banyak sekali yang tidak dirasakan oleh masyarakat. Berarti kan eksekusi pengawasannya lemah, perencanaannya belum optimal, eksekusi nya tidak maksimal.