Iko Uwais: Daripada Aktor, Saya Lebih Nyaman Disebut Fighter!

- Netflix
Itu dari boneka lho mba, di mana dia menunjukkan gesture-nya sebagai diri sendiri untuk menjadi oke, 'saya harus menjadi siapa.' Itu harus bertolak belakang sama diri saya sendiri gitu. Itu yang namanya aktor.
Jadi memang saya banyak belajar, untuk berperan, mendalami karakter. Misalnya saya berbicara dengan orangtua, itu salah satu attitude atau peran buat saya. Itu yang saya dalami. Jadi aktor itu bukan hanya menghapal sebuah script, mengerutkan mata, atau melototkan mata, bukan. Tapi bagaimana lo mengkesplor diri lo sendiri, mengeluarkan dari tubuh lo sesuai dengan diri lo sendiri. Nah itu pun saya belum, belum ke situ.
Walaupun ada banyak film yang harus mengkarakterkan saya sebagai siapa. Sejauh ini saya masih mengkarakterkan saya sebagai diri saya sendiri. Kai Jin (nama karakter Iko Uwais di Wu Assassins) pun tidak beda jauh dengan karakter saya sehari-hari, dengan perannya, santai, yaa apa adanya, cuma perannya sebagai koki kayak gitu. Tapi pembawaan dirinya saya masih nyaman, masih kelepasan, refleks dengan saya sendiri, apa adanya.
Maksudnya, orang akan terlihat lebih bagus, berakting tapi natural, enggak dibuat-dibuat, tapi bagaimana caranya berakting natural tapi tidak dibuat-dibuat tapi sebagai orang lain, itulah aktor, hahahaha kompleks!" serunya mengakhiri penjelasan.
Saya kemudian menegaskan semua penjabaran Iko soal makna aktor baginya.
“Jadi apakah sekarang sudah confident disebut sebagai aktor?" tanya saya.
"Dibilang confident, saya harus mencoba, tapi kalau dibilang menyebut diri saya sendiri menjadi aktor, saya belum hahahah. Saya lebih nyaman dibilang sebagai fighter! hahahahha," kata Iko Uwais mantap.
Sambil mengenang memori di masa lalunya, Iko Uwais juga bercerita betapa dia mengidolakan Jackie Chan. Sosok legendaris dalam urusan film laga Asia yang mendunia itu punya peran dalam karier Iko. Suami Audy Item ini mengaku, kegilaannya pada pencak silat sempat membuatnya bingung, ingin menjadi apa di masa depan.
"Saya pikir, cuma latihan silat mau jadi apa sih? Jadi centeng gitu? hahaha," katanya bercerita soal perdebatan dalam dirinya kala itu.
Namun akhirnya, film-film Jackie Chan yang kerap ditontonnya membuka pikiran Iko lebih luas. Iko pun terkesima dengan bagaimana Jackie Chan menuangkan gerakan beladiri ke dalam adegan film.