Pasang Surut Jualan Mobil

Henry Tanoto Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM)
Henry Tanoto Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM)
Sumber :
  • VIVA/Purna Karyanto

Dari tahun 2000-an penjualan terus naik, sampai tahun 2012 itu boleh dikatakan agak stagnan sampai sekarang. Tapi kami merasa, Toyota masih dipercaya dan bisa jadi leader di Indonesia.

Anda tadi sempat dibilang tadi market naik turun, jadi lebih susah mana, jualan mobil saat ini atau sebelumnya?

Bicara market kan situasinya beragam ya. Jika kembali ke 10 sampai 15 tahun lalu, marketnya lebih kecil. Tetapi, pemainnya juga lebih sedikit. Dalam konteks persaingan mungkin lebih mudah, marketnya enggak besar.

Sekarang, pasar otomotif bisa dikatakan stagnan, tetapi volume jualannya sudah cukup besar, selalu di atas 1 juta unit setiap tahun. Pemainnya tetapi makin banyak, setiap tahun selalu ada new players coming.

Jika melihat pameran GIIAS tahun ini dan tahun lalu, trennya kendaraan jenis SUV ini mulai menunjukan diri. Ini selera konsumen yang naik kelas dari MPV ke SUV atau bagaimana, menurut pengamatan Anda?

MPV atau SUV kans sebenarnya bukan pembagian kelas customer. Kalau berdasarkan kelas, kesannya ada yang lebih baik, padahal ini hanya kebutuhannya saja. Di MPV maupun SUV, produk kami ada yang levelnya entry sampai premium.

Memang benar kalau dibilang SUV makin berkembang dibandingkan segmen lain, karena memang orang senang desainnya lebih sporty, kemudian seven seater sekarang ada juga di SUV, high ground clearance untuk bikin konsumen tenang juga ada di situ. Akhirnya trennya memang semakin tinggi.
 
Tetapi market di Indonesia memang masih MPV, masih 40 persen, SUV growing jadi sekitar 20 persen. Naik kelas sebenarnya enggak juga, pembeli Innova misalnya, ada yang pindah ke Fortuner ada yang naiknya ke Voxy. Lalu Toyota Rush, ada yang naiknya ke Fortuner ada yang justru pindah ke Innvova.

Halaman Selanjutnya
img_title